MANADO – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Organisasi Islam terbesar di Indonesia terkenal dengan konsistensinya menjaga tradisi, hal itu diikuti warga NU disetiap daerah di Indonesia. Seiring perkembangan zaman, NU dan organisasi kader bentukannya mampu bertahan hingga era sekarang ini.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) selaku organisasi kader mengingatkan agar kader NU mampu menjaga tradisi, salah satunya dalam menjalankan Shalat Tarawih di bulan Ramadhan.
“Diawal zaman ke khalifaan Umar Bin Khatab melaksanakan Shalat Tarawih 20 rakaat, dan hal itu dijadikan sebagai hujjah (landasan) dalam Ijma (kesepakatan) empat Imam Mazhab. NU sebagai organisasi yang berlandaskan keempat Madzhab seharusnya konsekuen terhadap ajaran dan tradisi yang diajarkan,” ujar Junaidi Maskromo.
Junaidi Maskromo selaku ketua PW IPNU Sulut menyesalkan apabila ada orang yang mengaku sebagai kader NU baik secara struktural maupun kultural tetapi dalam menjalankan Sholat Tarawih tidak berdasarkan faham ahlusunah wal jamaah dalam bingkai fiqrah nahdliyah. (me)