Jakarta – Sejatinya masyarakat Madani merupakan masyarakat yang menjadi harapan setiap bangsa. Dan merupakan masyarakat yang memiliki kemandirian yang tinggi serta keterikatan dengan norma hukum dan budaya yang kuat, maju serta modern.
“Untuk memahami perspektif masyarakat madani tersebut, kita selaku insan iptek tidak akan terlepas dari teknologi dan inovasi. Dan dari pengalaman berbagai bangsa menunjukkan bahwa bangsa yang maju dan modern dengan kamandirian yang tinggi sangat ditentukan oleh kemampuan penguasaan terhadap iptek dan inovasinya,” papar Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta di sela-sela acara Seminar Nasional Teknologi dan Expo Teknologi 2012, di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto beberapa hari lalu.
Kemudian Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat ini mengatakan tentang pentingnya inovasi di abad ke-21 yang merupakan abad keunggulan, dimana inovasi menjadi urat nadi kehidupan bangsa Indonesia.
“Kita harus bisa menjadi Innovation Nation-bangsa inovasi! Rumah bagi manusia-manusia yang kreatif dan inovatif. Disinilah saya melihat pentingnya peran Perguruan Tinggi yang merupakan rumah bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, tempat lahir dan berkembangnya iptek serta tempat untuk melahirkan generasi yang inovatif,” tambah Gusti.
Oleh karena itu, lanjut pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini tantangan ke depan bangsa Indonesia adalah bagaimana agar bisa menciptakan produk hasil karya anak bangsa yang membanggakan dan inovatif.
“Selain itu, kita harus tetap mencintai produk dalam negeri. Saya tidak akan bosan kampanye untuk cinta terhadap produk dalam negeri. Karena saya lihat sekarang banyak produk-produk dalam negeri yang menggunakan nama Negara lain, seperti contoh Pepaya California. Dengan memberi nama Negara lain tersebut memang inovatif tapi tidak Nasionalis. Yang benar adalah inovatif dan tetap Nasionalis,” tutup Gusti. (**/edit jerry)