Reiner Ointoe
Manado – Tampilnya David Bobihoe Akib di Pilkada Sulut ditanggapi beragam masyarakat. Ada yang mendukung namun banyak juga yang “menolak” kehadiran mantan Bupati Gorontalo dua periode ini.
Salah-satunya, Reiner Ointoe dalam testimoni kepada BeritaManado.com, menilai beberapa putra daerah atau elit-elit yang secara sukarela ikut menikmati hasil pemisahan/pemekaran Gorontalo sebagian besar telah menikmati akses ekonomi, sosial dan politik (ekosospol).
Jelasnya, sebagai putra Gorontalo yang memilih tidak ikut dalam pemisahan Gorontalo dari provinsi Sulawesi Utara, dirinya merasa dan secara rasional tidak mengambil hak-hak ekosospol di Provinsi Gorontalo.
Namun beberapa putra daerah atau elit-elit yang secara sukarela ikut menikmati hasil pemisahan/pemekaran sebagian besar telah menikmati akses ekosospol.
“Dengan alasan ini saya terkejut dan sedikit gerah dengan “kembalinya” DB untuk menjadi elit politik baru dalam Pilkada Sulut yang tentu ikut mencederai konstelasi dan representasi dan politik identitas umat Islam yang tidak lagi dalam “hak-hak politiknya,” tutur Ointoe.
Lanjutnya, orang Bolmong yang justru lebih memiliki hak dan representasi “identitas” politik seperti ditelikung oleh kehadiran DB yang mengatasnamakan representasi umat.
“Bukankah DB sudah hampir 15 tahun menambang seluruh hak ekosospolnya di Gorontalo. Lantas, ada apa dibalik hasratnya untuk merebut representasi dan identitas umat yang sudah terbangun selama ini?
Secara politik, saya akan menggugat prilaku politik DB yang juga pada pencalonannya yang kedua ikut mengendarai PDIP sebagai partai yang kini “berkuasa”. Terang Ointoe.
Tutup Ointoe, ada irasionalitas politik yang telah ditunjukkan oleh kehadiran DB di pentas Pilkada Sulut. *MelawanLupa#
(**/jerrypalohoon)