
Manado, BeritaManado.com — High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui berbagai persoalan di setiap daerah.
Apalagi, dalam waktu dekat ada perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Idul Fitri.
Bank Indonesia pun melaksanakan High Level Meeting (HLM) secara maraton, dimulai dengan Kick Off Gerakan Pengendalian Inflasi di Kotamobagu.
Pelaksanaan HLM lalu dilanjutkan di Bolmong Raya, wilayah Manado dan Kepulauan.
Dalam waktu dekat, HLM akan dituntaskan untuk wilayah Minahasa.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko didampingi Deputi BI Sulut Fernando Butarbutar mengatakan penting melaksanakan HLM di berbagai daerah untuk memfasilitasi dan membicarakan kondisi terkini dan mencari solusi.
“Kondisi di masing-masing daerah seperti apa, karena setiap daerah pasti tidak sama,” ujar Andry Prasmuko saat bincang-bincang bersama jurnalis ekonomi Sulut di Bumi Beringin Resto, Kamis (9/3/2023) malam.
Perbedaan kondisi, dikatakan Andry dapat tergantung dari wilayah, di mana daerah kepulauan kendalanya tentu berbeda dengan daerah yang akses transportasinya lebih lancar.
Untuk membantu mengendalikan inflasi, Bank Indonesia Sulawesi Utara pun mendukung penuh program Pemerintah Provinsi Sulut yaitu “Marijo Bakobong”.
Dengan gerakan tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan bisa menekan angka inflasi.
Sebagai bentuk dukungan, BI Sulut pun menyumbangkan 350 ribu bibit se-Sulut yang pembagian paket bibit masih dalam proses dan rencananya mulai akhir Maret atau awal April akan dilakukan bertahap ke seluruh kabupaten/kota.
Selain itu, kebijakan yang diambil TPID juga terkait dengan sinergi bersama Bulog, seperti pelaksanaan sidak pasar.
Mengingat, dalam beberapa waktu kebelakang, terjadi pergerakan harga beras yang cenderung naik, baik di pasar tradisional maupun modern.
Cara lain yang ditempuh untuk mengendalikan inflasi adalah membuka kerja sama dengan daerah lain, yaitu Jawa Timur, terutama untuk ketersediaan komoditas beras dan daging ayam.
Andry Prasmuko pun mengungkapkan, selain berbagai upaya tersebut, BI Sulut juga menempuh upaya memperkuat sinergitas, tidak hanya dengan stakeholder pemerintah terkait, tapi hingga ke para tokoh agama.
“Maksud kami yaitu, para tokoh agama bukan melaksanakan sosialisasi, namun harapan kami, lewat para tokoh agama, masyarakat diajak untuk bagaimana tidak panic buying dan tetap cool. Sementara untuk pedagang dapat diingatkan untuk bagaimana berdagang dengan baik,” kata Andry.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS) merilis data terbaru Indeks Harga Konsumen Kota Manado Februari 2023.
Kondisi bulan Februari 2023 Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
Inflasi tahun kalender sebesar 0,15 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,83 persen.
Dilihat dari inflasi month to month (mtm), Kota Manado menempati urutan ke-9 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-74 secara nasional.
Sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-11 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-80 secara nasional.
(srisurya)