Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Ini Sejarah Ketupat dan Cara Membuatnya

by Finda Muhtar
Sabtu, 30 April 2022, 15:03 pm
in Berita Utama, Ragam
A A
  • 2shares
Ilustrasi ketupat (foto: Unsplash)

Manado, BeritaManado.com – Ketupat menjadi sajian yang selalu ada saat lebaran.

Makanan yang terbuat dari nasi yang dipadatkan lalu dibungkus dengan daun kelapa, telah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia.

Lalu bagaimana asal mula ketupat jadi makanan khas lebaran?

Dilansir dari Suara.com, jaringan BeritaManado.com, Sabtu (30/4/2022), Hermanus Johannes de Graaf, Sejarawan Belanda mengungkap ketupat pertama kali muncul di Tanah Jawa pada abad ke-15, masa pemerintahan Kerajaan Demak.

Sejarah Ketupat

Kala itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat untuk berdakwah menyebarkan agama Islam ke Tanah Jawa, yang disebut sulit karena masyarakat Jawa sudah punya sistem kepercayaan Kejawen.

Hasilnya Sunan Kalijaga menggunakan budaya untuk menyebarkan islam, salah satunya ketupat yang akhirnya menyebar luas dan diterima masyarakat, dan memeluk islam.

Makna Ketupat

Makna daun kelapa muda yang kerap digunakan sebagai janur, memiliki kepanjangan jannah nur atau cahaya surga.

Selain itu janur juga dianggap kepanjangan dari jatining nur, yang dalam bahasa Jawa artinya hati nurani.

Sehingga filosofinya saat lebaran, harus membersihkan hati dari hal negatif sehingga bisa kembali ke fitri, kembali suci dengan saling memaafkan.

Pembuatan ketupat dianyam dengan rumit juga punya makna tersendiri.

Kerumitan anyaman ketupat menggambarkan keragaman masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturahmi.

Sementara itu, beras dimaknai sebagai nafsu duniawi.

Lalu bentuk segiempat menggambarkan prinsip kiblat papat, limo pancer atau empat arah satu pusat, yang berarti ke mana pun manusia melangkah, pasti akan kembali pada Allah.

Bentuk dengan empat sisi melambangkan empat macam nafsu dasar manusia, yaitu amarah (emosi), lawwamah (lapar dan haus), sufiah (nafsu untuk memiliki sesuatu yang bagus atau indah), dan mutmainah (memaksa diri).

Keempat nafsu dasar ini dikendalikan saat puasa. Dengan memakan ketupat saat lebaran, seseorang sudah dianggap mampu menahan nafsunya.

Cara membuat ketupat

Meskipun ketupat hampir tiap tahun menjadi menu Hari Raya Idul Fitri, namun tidak jarang menemukan kendala saat membuat seperti Ketupat lembek dan cepat basi.

Ada beberapa cara yang harus diperhatikan agar bisa membuat ketupat dengan tekstur padat, tahan lama, dan wangi yang bisa Anda coba.

Hal yang harus diperhatikan yang pertama adalah mencuci bersih janur atau daun kelapa yang akan digunakan untuk membuat ketupat.

Pastikan juga untuk mencuci bersih beras yang akan digunakan, kemudian saat merendam tambahkan sedikit garam.

Saat merebus Ketupat tambahkan daun pandan, daun sereh, atau daun salam untuk memberi aroma harum pada ketupat dan tambahkan sedikit garam.

Itu adalah hal yang perlu diperhatikan supaya Ketupat yang dibuat bisa bertahan lama dan wangi.

Bahan-bahan:
– Selongsong Ketupat ukuran sedang 12 buah
– Beras pulen
– 600 gram Air
– Garam secukupnya
– Daun pandan, daun sereh, atau daun salam secukupnya untuk memberikan aroma harum

Cara membuat Ketupat:
1. Mencuci bersih beras kemudian rendam dengan air bersih dan garam secukupnya selama 1-2 jam, setelah itu tiriskan
2. Masukan beras kedalam janur yang sudah dibentuk sampai terisi 2/3 bagian, hal ini perlu diperhatikan dengan baik supaya bisa mendapatkan Ketupat yang padat
3. Jika sudah selesai memasukan beras, rapatkan kembali janur supaya beras tidak keluar saat proses perebusan.
4. Didihkan air kemudian masukan daun pandan, daun sereh, atau daun salam, garam, dan Ketupat
5. Pastikan saat merebus seluruh bagian Ketupat terendam air
6. Masak 2 sampai 4 jam jika air rebusan habis tambahkan air lagi, disarankan untuk menambahkan air panas
7. Jika Anda ingin menghemat gas bisa merebus Ketupat dengan metode, rebus selama 30 menit lalu matikan api tutup rapat panci selama 30 menit, setelah itu rebus kembali 30 menit lagi.
8. Jika sudah matang, angkat dan tiriskan Ketupat
9. Ketupat siap disajikan sebagai menu Lebaran bersama opor ayam.

(***/Finda Muhtar)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 2shares
Tags: Cara membuat ketupatlebaranMakna ketupatSejarah ketupat

Berita Terkini

Maya Rumantir: Pendapatan Negara dari Pajak – Bea dan Cukai untuk Pembangunan

14 Mei 2025

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Maya Rumantir Libatkan Empat Elemen Pelajar dan Mahasiswa

13 Mei 2025

Holding UMi BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha, Jangkau 182 Juta Nasabah Tabungan

13 Mei 2025

Rahasia Jabatan Disebar ke Publik, Dewan Kehormatan Didesak Cabut Izin Profesi Kristianto Poae

13 Mei 2025

Galaxy A26 5G, HP Rp3 Jutaan dengan Performa Kencang plus Fitur Awesome Intelligence

13 Mei 2025
Steven Liow Tegaskan DKIPS Tak Punya Hutang dengan Media Massa

Steven Liow Tegaskan DKIPS Tak Punya Hutang dengan Media Massa

13 Mei 2025

BSG dan Pemerintah Bolsel Sepakati Kerja Sama terkait RKUD dan Penggunaan QRIS

13 Mei 2025
PWI Abal-Abal Ancam Lapor Polisi, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan: Ini Lucu, Saya Sudah Duluan Lapor Kasus Ini

PWI Abal-Abal Ancam Lapor Polisi, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan: Ini Lucu, Saya Sudah Duluan Lapor Kasus Ini

13 Mei 2025

High Level Meeting TP2DD Bolsel, Iskandar Kamaru Tekankan Pentingnya Digitalisasi dan Penggunaan QRIS

13 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.