Manado – Di masa Adven I tahun 2016 tema yang diangkat: “Gereja yang kudus, Am dan Rasuli terpanggil menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme, dan kerusakan lingkungan.”
Berarti gereja harus lebih pro aktif, inovatif dan konstruktif menata dan membangun gerak pelayanan agar dapat menjawab berbagai tantangan dan mampu intens, eksis dan berinteraksi dengan berbagai situasi dan keadaan.
Dalam penantian, kita berpengharapan dan pengharapan kita tidak mengecewakan seperti Daud selalu mengomunikasikan dengan Tuhan. Minggu Adven pertama ini setidaknya mengingatkan kita bahwa persiapan penantian itu harus lebih diprioritaskan pada spiritualitas yang berkualitas, berpikir bijak dan cerdas bukan soal financial, facial, material dan berbagai hal duniawi.
Mazmur 25: 1-22, mengisyaratkan bahwa apabila kita menanti dengan penuh kesabaran, ketekunan, ketulusan dan kejujuran hati kepada Tuhan, tidak akan mendapat malu, hanya diri kita punya nilai, martabat kita tidak dicemooh dan difitnah orang. Malahan bentuk dan gaya penantian kita seperti itu akan menjadi pola teladan bagi banyak orang. Selanjutnya jangan lupa posisikan doa pada tempat yang utama dan beri porsi lebih doa itu dalam setiap aktifitas hidup. Karena itu andalkan Tuhan sebab perlindunganNya nyata dan sempurna.
Persiapan seluruh eksistensi hidup kita, keluarga dan jemaat dalam menghadapi minggu-minggu Adven supaya kita yang sudah dan akan melaksanakan perayaan menyambut serta menindaklanjuti hasil Sidang Majelis Sinode GMIM akan lebih menampakkan citraNya bagi dunia. (***/JerryPalohoon)