Bitung – Wali Kota dan Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Max Lomban bersama Maurits Mantiri merayakan Paskah dengan beribadah bersama keluarga, masing-masing di GMIM Sentrum Kecamatan Maesa dan GMIM Iktus Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Minggu (01/04/2018).
Sebagai pesan Perayaan Paskah, Wali kota mengingatkan tentang makna Paskah yang menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib.
“Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Hal ini hanya terjadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Paskah bisa disebutkan sebagai tindakan Allah mengasihi manusia, dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus,” kata Max.
Lanjutnya, dengan merayakan Paskah, ada iman pengharapan, dimana yang percaya telah dimenangkan melalui kebangkitan Yesus Kristus.
“Yesus telah membebaskan manusia dari kehidupan kekhawatiran dan ketakutan ke dalam kehidupan yang penuh suka cita dan pengharapan,” katanya.
Sementara itu Wawali mengingatkan, perayaan Paskah yang diperingati saat ini jangan dijadikan sebagai acara seremonial semata, tapi hendaknya dimaknai secara baru dengan kesediaan dan keterbukaan untuk ditransformasi oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus.
“Sehingga kemudian semangat Paskah dapat mewujudkan persekutuan dan ikatan persaudaraan,” katanya.
Ia juga mengatakan, dengan gema Paskah ini, dapat menjadi momentum refleksi apa kerja kita, apa tugas kita yang menanti ke depan, secara khusus kemitraan Gereja dan Pemerintah.
“Gereja dan Pemerintah mempunyai konsen yang sama yakni bagaimana menyejahterahkan dan membangun rakyat. Meskipun kata makmur dan sejahtera itu tetap menjadi cita-cita, tetap menjadi sebuah kenyataan yang harus digapai dan harus diusahakan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan menyampaikan, kematian Kristus di Kayu Salib meneladankan kepemimpinan yang rela berkorban.
“Kebangkitan-Nya dari kematian mengisyaratkan Kedaulatan Pemerintahan Allah, yang berkuasa atas maut, manusia dan dunia,” kata Audy.
Ia mengajak memaknai Paskah dengan keteladanan dan pemberian diri dalam tugas, kerja dan pelayanan terhadap sesama.
“Dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah wujud nyata keteladanan makna Paskah,” katanya.
(***/abinenobm)