Manado, BeritaManado.com – Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara masih rendah disebabkan biaya operasional tinggi.
Menurut anggota DPRD Sulut, Eddyson Masengi, nilai tukar petani rendah membutuhkan solusi kongkrit dari pemerintah berupa pembangunan jalan pertanian untuk mengurangi biaya produksi tinggi.
“Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai tukar petani kita berada di bawah nilai 100 bahkan di bawah nilai tukar nelayan. Penyebabnya, biaya produksi tinggi, misalnya panen cengkih biaya pembuatan tangga hingga pemetikan cengkih sangat tinggi sehingga keuntungan dari panen cengkih itu hanya sedikit,” ujar Eddyson Masengi kepada BeritaManado.com, Minggu (28/1/2018).
Legislator Partai Golkar ini juga mengingatkan masyarakat Sulawesi Utara mengurangi sifat konsumtif.
“Ketika panen cengkih uang yang didapat dari penjualan cengkih secepat kilat habis dibelanjakan di kota. Sifat konsumtif inilah menjadi salah-satu penyebab nilai tukar petani kita masih rendah sehingga diperlukan perubahan pola hidup yaitu berbelanjalah sesuai kebutuhan bukan keinginan,” tandas Eddyson Masengi.
(JerryPalohoon)