Manado – Manajemen PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado selaku pengelola Bandara Sam Ratulangi Manado akhirnya memberikan klarifikasi dan konfirmasi terkait pemberitaan BeritaManado.com yang terbit pada Sabtu (7/1/2017) pukul 15.05 wita dengan Judul “Pelayanan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Kembali Dikomplain”.
Dalam konfirmasinya General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Nugroho Jati melalui Humas Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi Manado Ilham Sakti Hasan menjelaskan bahwa kronologis kejadian sebagaimana yang diberitakan bermula karena tertukarnya salah satu bagasi milik penumpang Silk Air tujuan Nagoya-Jepang a.n Christian Shimamura Massie yang berangkat dari Manado pada Jumat (6/1/2017).
“Terkait masalah tersebut perlu kami sampaikan bahwa Komplain yang disampaikan saudara penumpang atas nama Aldy Rorong yang mencari penjelasan masalah tersebut telah mendatangi Customer Service kami pada Sabtu (7/1/2017) sekitar pukul 15.30 wita, beliau diterima langsung oleh Customer Service Section Head Novita Milana diruang kerjanya,” ujar Ilham Sakti Hasan kepada BeritaManado.com di ruang kerjanya Senin (9/1/2017).
Menurutnya PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi melalui Novita Milana telah menerima dengan baik dan kooperatif kunjungan bapak Aldy Rorong dan merespon positif terkait komplain yang disampaikan.
Dia menambahkan dari penjelasan yang disampaikan oleh Novita dapat diterima dengan baik oleh bapak Aldy.
Ilham Sakti Hasan menjelaskan bahwa permasalahan bagasi yang hilang maupun tertukar setelah melewati pemeriksaan keamanan Bandara sebenarnya menjadi tanggungjawab pihak maskapai dan Ground Handling dalam hal ini Silk Air dan PT. JAS bukan menjadi tanggungjawab Angkasa Pura.
“Kecuali kehilangan dan tertukarnya barang terjadi di lokasi pemeriksaan keamanan Bandara yang menjadi domain Angkasa Pura. Akan tetapi Angkasa Pura memiliki tanggungjawab moril selaku pengelola bandara karena masalah ini menyangkut pelayanan secara keseluruhan di Bandara Sam Ratulangi,” jelas Ilham Sakti Hasan kepada BeritaManado.com.
Ilham Sakti Hasan juga menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PT. JAS dan Silk Air untuk mencari penyelesaian masalah ini.
Karena menurutnya bagasi tersebut tertukar bukan di Bandara Sam Ratulangi sesuai catatan pengangkutan yang dilakukan oleh PT. JAS dan dipastikan bagasi ini diangkut dengan aman karena kemasan dibungkus dengan lapisan plastik (wrapping).
“Kemungkinan hal ini terjadi di Bandara Changi Singapura karena yang bersangkutan menunggu penerbangan lanjutan ke Nagoya selama 7 jam di Bandara Changi. sesuai penjelaan dari pihak PT. JAS kemungkinan Label Tag bagasi terlepas karena saat transit di Changi dilakukan penyortiran bagasi untuk penerbangan lanjutan dari sejumlah penerbangan untuk tujuan Nagoya,” tutur Ilham Sakti Hasan.
Dia melanjutkan, penyortiran itu sendiri dilakukan kurang lebih 5 jam lamanya. Label Tag bagasi yang terlepas dan dipasang ulang kemungkinan tidak sesuai dengan jenis bagasi milik Christian Shimamura Massie.
Sementara itu dari penjelasan dari Silk Air bahwa penangan masalah bagasi sebenarnya tertata dengan baik dengan menggunkan system penanganan yang digunakan seluruh maskapai internasional dalam kasus ini terjadi kemungkinan Label Tag bagasi terlepas sehingga menyulitkan identifikasi dengan menggunakan scan barcode. Untuk kasus seperti ini baru pertama kali terjadi selama Silk Air beroperasi di Manado.
Saat ini baik, PT. JAS maupun Silk Air sedang berupaya maksimal menangani masalah tersebut dengan berkoordinasi dengan petugas di Bandara Changi dan dan Nagoya.
“Kami menjamin untuk Bandara Sam Ratulangi tidak ada sindikat pembongkar bagasi sebagaimana yang diberitakan, karena kami senantiasa melakukan patroli rutin di daerah pengangkutan dan penurunun bagasi dari pesawat,” jelas Ilham Sakti Hasan. (Rizath Polii)
Manado – Manajemen PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado selaku pengelola Bandara Sam Ratulangi Manado akhirnya memberikan klarifikasi dan konfirmasi terkait pemberitaan BeritaManado.com yang terbit pada Sabtu (7/1/2017) pukul 15.05 wita dengan Judul “Pelayanan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Kembali Dikomplain”.
Dalam konfirmasinya General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Nugroho Jati melalui Humas Angkasa Pura Bandara Sam Ratulangi Manado Ilham Sakti Hasan menjelaskan bahwa kronologis kejadian sebagaimana yang diberitakan bermula karena tertukarnya salah satu bagasi milik penumpang Silk Air tujuan Nagoya-Jepang a.n Christian Shimamura Massie yang berangkat dari Manado pada Jumat (6/1/2017).
“Terkait masalah tersebut perlu kami sampaikan bahwa Komplain yang disampaikan saudara penumpang atas nama Aldy Rorong yang mencari penjelasan masalah tersebut telah mendatangi Customer Service kami pada Sabtu (7/1/2017) sekitar pukul 15.30 wita, beliau diterima langsung oleh Customer Service Section Head Novita Milana diruang kerjanya,” ujar Ilham Sakti Hasan kepada BeritaManado.com di ruang kerjanya Senin (9/1/2017).
Menurutnya PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi melalui Novita Milana telah menerima dengan baik dan kooperatif kunjungan bapak Aldy Rorong dan merespon positif terkait komplain yang disampaikan.
Dia menambahkan dari penjelasan yang disampaikan oleh Novita dapat diterima dengan baik oleh bapak Aldy.
Ilham Sakti Hasan menjelaskan bahwa permasalahan bagasi yang hilang maupun tertukar setelah melewati pemeriksaan keamanan Bandara sebenarnya menjadi tanggungjawab pihak maskapai dan Ground Handling dalam hal ini Silk Air dan PT. JAS bukan menjadi tanggungjawab Angkasa Pura.
“Kecuali kehilangan dan tertukarnya barang terjadi di lokasi pemeriksaan keamanan Bandara yang menjadi domain Angkasa Pura. Akan tetapi Angkasa Pura memiliki tanggungjawab moril selaku pengelola bandara karena masalah ini menyangkut pelayanan secara keseluruhan di Bandara Sam Ratulangi,” jelas Ilham Sakti Hasan kepada BeritaManado.com.
Ilham Sakti Hasan juga menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PT. JAS dan Silk Air untuk mencari penyelesaian masalah ini.
Karena menurutnya bagasi tersebut tertukar bukan di Bandara Sam Ratulangi sesuai catatan pengangkutan yang dilakukan oleh PT. JAS dan dipastikan bagasi ini diangkut dengan aman karena kemasan dibungkus dengan lapisan plastik (wrapping).
“Kemungkinan hal ini terjadi di Bandara Changi Singapura karena yang bersangkutan menunggu penerbangan lanjutan ke Nagoya selama 7 jam di Bandara Changi. sesuai penjelaan dari pihak PT. JAS kemungkinan Label Tag bagasi terlepas karena saat transit di Changi dilakukan penyortiran bagasi untuk penerbangan lanjutan dari sejumlah penerbangan untuk tujuan Nagoya,” tutur Ilham Sakti Hasan.
Dia melanjutkan, penyortiran itu sendiri dilakukan kurang lebih 5 jam lamanya. Label Tag bagasi yang terlepas dan dipasang ulang kemungkinan tidak sesuai dengan jenis bagasi milik Christian Shimamura Massie.
Sementara itu dari penjelasan dari Silk Air bahwa penangan masalah bagasi sebenarnya tertata dengan baik dengan menggunkan system penanganan yang digunakan seluruh maskapai internasional dalam kasus ini terjadi kemungkinan Label Tag bagasi terlepas sehingga menyulitkan identifikasi dengan menggunakan scan barcode. Untuk kasus seperti ini baru pertama kali terjadi selama Silk Air beroperasi di Manado.
Saat ini baik, PT. JAS maupun Silk Air sedang berupaya maksimal menangani masalah tersebut dengan berkoordinasi dengan petugas di Bandara Changi dan dan Nagoya.
“Kami menjamin untuk Bandara Sam Ratulangi tidak ada sindikat pembongkar bagasi sebagaimana yang diberitakan, karena kami senantiasa melakukan patroli rutin di daerah pengangkutan dan penurunun bagasi dari pesawat,” jelas Ilham Sakti Hasan. (Rizath Polii)