Amurang, BeritaManado — Adanya kematian pasien di RSUD Amurang, sempat menjadi viral di medsos. Namun ada beberapa hal yang diluruskan Direktur RSUD Amurang, dr. Erwin Schouten sebagaimana data rekam medis dan rekaman CCTV.
Berikut kronologinya:
– Pasien tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Amurang diantar oleh keluarganya tanggal 30 Januari 2018 jam 01.56.19 Wita. Keluhan awal pasien adalah diare/muntah-muntah.
– Pasien ditangani oleh dr. Rio Nayoan (kepala UGD Dokter). Karena tidak ada tanda-tanda dehidrasi sehingga belum di pasang infus. Dan diberikan obat penurun panas dan anti diare.
– Setelah penanganan di UGD pasien dibawa ke ruang rawat inap. Observasi oleh petugas di ruang rawat inap sekitar pukul 04.30 Wita, pasien demam, muntah dan BAB, terdapat cacing didalamnya
– Tindak lanjutnya pada Jam 04.35 Wita, pasien diinfus.
– Pada jam 06.00 Wita, dokter jaga “follow up” pasien, kondisi pasien yang semakin menurun diputuskan untuk persiapan dirujuk ke RSUP Prof Kandow Malalayang Manado.
– Pada Jam 07.51.49 Wita, pasien dirujuk dengan menggunakan mobil Ambulance rumah sakit.
– Jam 08.21.48 Wita, pasien tiba kembali di RSUD Amurang karena sudah meninggal dalam perjalanan.
Diagnosa Akhir pasien menderita Gastro Enteristis Akut GEA) suspect : sepsis / infeksi berat – akibat infeksi parasit (parasit cacing)
Erwin Schouten menambahkan bahwa keluhan pasien dimana pihak rumah sakit tidak menyetujui untuk membawa jenazah pasien pulang menggunakan ambulance itu benar. Karena sesuai aturan untuk mengantar jenazah harus menggunakan mobil jenazah dan bukan mobil Ambulance.
(TamuraWatung)