Tomohon – Amburadul dan sangat memprihatinkan. Kata tersebut rupanya sangat cocok dan tepat jika kita menilik akan situasi dan kondisi terkini dari SMK Kr II Tomohon, atau yang dulu dikenal dengan sebutan SMEA Kr Tomohon.
Dimana berdasarkan sejumlah data dan fakta yang berhasil dirangkum, selain adanya tarik menarik antara kepala sekolah yang berasal dari Diknaspora Pemkot Tomohon dan Yayasan AZR Wenas yang berujung pada dualisme, hal tersebut diperparah dengan terjadinya kubu-kubuan antar sesama guru. Akibatnya, proses belajar mengajar di sekolah tersebut pun terganggu.
Seperti terpantau Selasa, 14 Febaruari 2012 dalam sidak yang dilakukan Sekkot Tomohon, ditemukan adanya ruang kelas yakni Kelas XII jurusan Akuntasi 1 yang sama sekali tidak memiliki guru pengajar di saat jam belajar. Kemudian di kelas XII jurusan Teknologi dan Jaringan (TkJ) 3 dimana 6 siswa tidak masuk sekolah tanpa ada pemberitahuan alias alpa. Lain halnya yang terjadi di kelas XII jurusan TkJ 2, siswa di kelas tersebut terbagi dua. Yang lain di kelas, sementara sisanya mengikuti praktek di laboratorium.
“Terus terang saat ini saya tidak memiliki kursi dan meja kepala sekolah, apalagi ruangan, keseharian bertugas di ruang tata usaha. Saya juga tidak diperkenankan menandatangani administrasi. Guru-guru juga seenaknya, datang terlambat, pulang cepat. Hari-hari kondisi sekolah seperti ini,” ujar Alce Liuw MPd, kepsek versi Diknaspora. Sayangnya Drs Hermes J Seko MSi kepsek Yayasan AZR Wenas tidak berada di tempat saat sidak.
Dan jujur kami sebagai guru-guru dan siswa adalah pihak yang paling dirugikan dengan keadaan seperti ini. Apalagi anak-anak Kelas XII akan segera mengikuti ujian akhir. Untuk itu kami mohon agar semua pihak yang terkait tolong mengerti dengan keadaan kami,” ujar salah satu guru.
Sekkot Tomohon Drs Arnold Poli dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan secepatnya mengadakan pertemuan guna menyikapi hal ini. “Dalam waktu dekat ini akan kita selesaikan, kita duduk bersama-sama dan mencarikan solusi yang terbaik. Ini demi masa depan anak-anak ini,” ujarnya.
Seperti diketahui akhir tahun lalu, Yayasan AZR Wenas melakukan pergantian terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Kr II Tomohon, Altje Liuw MPd kepada Drs HJ Seko MSi. Sementara Liuw sendiri sampai dengan saat ini terus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekolah SMK II Tomohon. “Saya berpegang pada SK Walikota Tomohon dengan nomor 821.2/BKD/SK/VIII/73 tentang pengangkatan kepala sekolah. Oleh sebab itu, saya akan tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab saya sebagai Kepsek SMK II,” ungkap Liuw. (iker)