Musyawarah IKSSAT Kota Bitung
Bitung – Musyawarah Paripurna Istimewa Ikatan Kekeluargaan Sangihe, Sitaro dan Talaud (IKSSAT) Kota Bitung yang digelar di Wisma Pelaut beberapa hari lalu berbuntut panjang.
Pasalnya, Edison Humiang bersama pengurus IKSSAT lainnya tak mengakui musyawarah yang memilih aklamasi Moktar Parapaga sebagai ketua IKSSAT Kota Bitung yang baru.
Menurut Edison, IKSSAT sebagai organisasi atau lembaga adat dan lembaga sosial IKSSAT memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Semua ada aturan main, tidak bisa sembarangan menggelar musyawarah. Harus mengikuti aturan organisasi yakni AD/ART,” kata Edison, Kamis (14/1/2016).
Dan dalam waktu dekat kata Edison, dirinya bersama sejumlah pengurus IKSSAT lainnya akan menggelar rapat konsolidasi.
“Kami akan memberikan informasi kapan rapat itu digelar,” katanya.
Sekretaris Majelis Adat IKSSAT Kota Bitung, Herman Bogar menyatakan tidak ingin berpolemik soal musyawarah yang telah digelar. Menurutnya, keputusan majelis adat dalam musyawarah itu sifatnya final dan mengikat.
“Pelanggaran Ketua Umum (Edison, red) sudah sangat jelas dan saat kami minta penjelasan juga tidak ditanggapi,” katanya.
Ia juga mengatakan, enam point yang dibacakan sebagai dasar pemberhentian Edison dalam musyawarah sudah tepat dan majelis adat memiliki hak untuk memberhentikan pengurus.
“Polemik soal kepengurusan IKSSAT saya anggap sudah selesai dan saat ini kami sementara mempersiapkan kegiatan Tulude yang tidak lama lagi akan digelar,” katanya.(abinenobm)