Manado – Ikon kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara terus menjadi percontohan secara nasional bahkan internasional. Hal ini disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Jerman Dr Eddy Pratomo, Senin (8/4)
Menurut dia Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang telah mampu membawa Sulut tidak hanya maju pesat dalam soal pembangunan fisik tapi Doktor Honoris Causa tersebut juga mampu mempertahankan kerukunan hidup umat beragama di Sulut.
“Dipilihnya Sulut sebagai tempat penyelenggara dialogue lintas agama Indonesia-Jerman juga dilatarbelakangi hal tersebut,’’ terang Pratomo.
Pria yang menekuni ilmu hukum Internasional ini memberikan apresiasi dan salut yang luar biasa atas konsep Kepemimpinan yang dilaksanakan SHS sapaan akrap Sarundajang.
“Secara fisik Sulut banyak sekali mengalami kemajuan, disamping kemajuan non fisik yang nampak luar biasa dalam bidang Pemerintahan,’’ ujar Doktor berpredikat Cum Laude ini.
‘’Kegiatan WOC yang diprakarsai langsung oleh bapak Sarundajang telah membuka keran kemajuan terlebih dalam pembangunan hotel,’’ tukas Pratomo.
Dia menambahkan, dengan melihat kemajuan Sulut saat ini maka tidaklah mengherankan jika Sulut ditetapkan menjadi pintu gerbang baru Indonesia dari dan menuju Asia Pasific sebagaimana yang tertuang dalam Grand Design Pembangunan Nasional Provinsi Sulawesi Utara. Karena modal penting membuka diri dengan dunia internasional adalah kondisi keamanan dan ketentraman dimana dua hal ini sudah menjadi modal berharga di Sulut.
Tidak hanya itu, daya tarik lain yang juga dinilai luar biasa di Sulut yakni soal kulinernya. Anak seorang Camat di sebuah desa di Kendal Jawa Tengah ini memuji luar biasa dengan semua menu masakan yang disantapnya sejak berada di Manado, mulai dari ikan-ikan yang sangat fresh dan beda rasanya dengan di daerah lain, sampai ke bubur Manado yang kandungan gizi vitaminnya tidak dapat ditandingi makanan apapun. (Jrp)