Bitung—Sejahat-jahatnya harimau, tidak mungkin memakan anaknya sendiri. Pepatah ini tidak berlaku bagi AS alias Fina (35) warga Girian Indah yang merelakan anak gadisnya menjadi pelampiasan nafsu ayah tirinya HM alias Hamka (41) dalam beberapa bulan ini.
Lebih ironinya lagi, Fina berencana untuk menikahkan Melati (nama samaran-red) yang baru berusia 15 tahun dengan suaminya, bukan membela anaknya ketika mengadu. Bahkan kuat dugaan, perbuatan Hamka suaminya terhadap Melati sudah lama ia ketahui dan hanya mendiamkan aib tersebut.
Dari pengakuan sejumlah tetangga Fina, aib ini nanti terungkap ketika Sabtu (14/4) lalu, terjadi pertengkaran hebat antara Hamka dan istrinya. Dan rupanya pertengkaran tersebut sudah sering terjadi setiap malam, namun malam itu Fina dan Hamka bertengkar dan menyebut-nyebut nama Melati.
“Malam itu kami sudah tidak tahan karena hampir setiap malam mereka berdua bertengkar dan kami minta agar bapak RT menegur,” kata salah satu warga yang identitasnya dirahasiakan.
Warga sendiri dari awal mulai curiga dengan rumah tangga Fina dan Hamka ada hal yang disembunyikan. Karena kerapkali ketika Fina keluar rumah, hanya Hamka dan Mawar di rumah. Bahkan setiap keluar rumah, Hamka yang berasal dari Kota Palopo Sulawesi Selatan ini lebih banyak mengajak Melati daripada istrinya sendiri.
“Malah pernah salah satu anak Fitri mengadu jika pernah memergoki Hamka dan Melati sementara berpelukan dalam kamar, tapi itu kami tidak tanggapi. Karena saat itu Fitri ada di rumah dan sementara memasak di dapur,” terang tetangga yang lain.
Dan nanti kecurigaan warga ini terbukti ketika RT, Onderson Kasealang menginterogasi Melati malam itu. Dimana Melati mengaku telah disetubuhi ayah tirinya semenjak bulan Januari tahun ini dan perbuatan tersebut telah diadukan ke ibunya, tapi malah ia mendapat ancaman.
“Awalnya dia berusaha menyembunyikan aib tersebut, namun setelah saya desak ia baru mengaku dan menceritakan semua perbuatan yang telah dilakukan ayah tirinya tersebut,” kata Kasealeng, Selasa (24/4).
Kasealang sendiri mengaku sangat terkejut dengan pengakuan Melati tersebut dan langsung ingin melaporkan ke pihak berwajib. “Tapi malam itu ibu kandung korban meminta saya untuk tidak ikut campur masalah rumah tangga mereka, karena menurutnya jika sampai suaminya masuk penjara maka tidak ada lagi yang memberikan nafkah,” jelasnya.
Merasa iba dengan nasib Melati, Kasealeng kemudian berunding dengan warga untuk mencari jalan keluar. Maka disepakati akan melaporkan perbuatan Hamka tersebut ke Polisi setelah Melati selesai mengikuti UN tingkat SMP.
“Tapi hari Minggu (15/4) Fitri sudah mengajak Melati untuk pergi menginap di rumah saudaranya di Tandu Rusa dan menyuruh Hamka suaminya melarikan diri,” katanya.
Tapi, Senin (23/4) menurut Kasealeng, pihak sekolah datang mencari Melati karena tidak hadir di sekolah untuk mengikuti UN. Pihaknyapun berusaha untuk mengecek ke Tandu Rusa soal keberadaan Melati dan mereka hanya mendapati Fitri di rumah tersebut.
“Katanya dia juga tidak tahu menahu kemana Melati pergi, termasuk juga suaminya Hamka yang sehari-hari bekerja di bengkel Maros jalan baru Pateten juga ikut menghilang,” katanya.
Kasealeng bersama puluhan warga lainnya mengaku sangat prihatin terhadap nasib Melati yang direlakan ibu kandungya untuk menjadi pelampiasan nafsu. Padahal menurut mereka, Melati yang berparas menarik itu termasuk anak pintar di sekolah.(en)