
Sangihe, BeritaManado.com — Umat Kristen di seluruh dunia masih merayakan suasana Paskah ke-II, pada Senin (18/4/2022).
Merujuk pesan Paskah Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tahun ini mengangkat tema “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah” (Roma 8:38-39), Pelayanan Kelompok Rumah Tangga IV Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) Pniel Tabukan Lama melaksanakan ibadah merayakan Paskah Kebangkitan Yesus Kristus di halaman rumah keluarga Macpal-Janis.
Dalam khotbah refleksi Paskah dari pembacaan Alkitab pada kitab Mazmur 20:1-20 yang dibawakan Penatua (Pnt). Ester Bara,S.Pd sebagai Khadim dengan judul; “Allah Pemberi Kemenangan”, semua manusia di dunia ini pasti sangat mengharapkan sesuatu yang indah selalu menjadi bagian hidup, dan mendambakan hal indah itu dapa terjadi di setiap sendi kehidupan umat yang percaya
“Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah harapan dan dambaan tersebut sudahkah diletakan pada dasar yang benar, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berjuang dalam kehidupan yang fana ini?,” kata Pnt. Ester Bara dengan nada tanya saat membuka khotbah dalam ibadah diatas.
Apabila mendengar kata kemenangan, maka semua pasti setuju bahwa hal itu sangat didambakan oleh semua manusia
Kemenangan dapat menimbulkan rasa senang, rasa puas, bahkan rasa bangga atas pencapaian yang diraih.
Tetapi darimanakah kita dapat mendapatkan kemenangan yang sejati?
Pembacaan Alkitab Mazmur pada ibadah ini kata Penatua Ester kemungkinan besar lahir dalam konteks perang yang harus dilakukan raja Israel.
Dalam peperangan, perhitungan yang matang, sarana perang yang baik dan strategi yang matang adalah hal-hal utama untuk mencapai kemenangan, namun untuk raja dan pemimpin Israel perlu hal lain yanh lebih penting daripada semua unsur strategis ini.
“Bacaan kita lewat Mazmur sekarang ini adalah doa umat yang memohon agar Allah melindungi dan memberikan kemenangan bagi Raja.
Doa ini bukan sekedar doa, teyapi disertai dengan pemberian persembahan korban bakaran.
Tujuannya bukan untuk meminta pengampunan dosa, melainkan untuk mencari perkenaan Allah. Dan ketika Allah merespon, Ia akan menyatakan kehadiran dan perkenaanNya dengan memberikan kemenangan kepada raja, dan rakyat akan bersukacita atas kemenangan yang diraih oleh raja,” tutur Khadim Ester.
Lebih lanjut dikatakannya, kemenangan ini terjadi bukan karena banyaknya kuda dan kereta perang yang dimiliki oleh raja, sebab bangsa yang memiliki bala tentara yang kuat dengan persenjataan yang lengkap, pasti akan menyombongkan kekuatan mereka.
Namun kekuatan seperti itu tidaklah abadi, Pemazmur tahu kekuatan Israel hanyalah terletak pada Allah yang adalah sumber kemenangan itu, karena hanya Allah yang dalat melindungi suatu bangsa dan rakyatnya.
Sejarah Israel dan Yehuda memiliki contoh-contoh raja yang agung dan rakyatnya
Raja-raja seperti Salomo, Yerobeam II, dan lainnya yang merupakan raja-raja yang sukses dari segi kepemimpinan, politik, perluasan wilayah, kemajuan ekonomi, dan lainnya. Tetapi mereka gagal karena tidak taat dan mereka bersandar kepada kekuatan lainnya selain Allah.
“Hari ini kita selaku warga GMIST ada dalam perayaan Paskah yang ke-II, dimana kita mendapatkan kemenangan yang sejati atas kebangkitan Sang Mesias yang telah melewati sengsara dan kematian.
Kemenangan ini tidak kita peroleh hanya dengan kemampuan kita sebagai manusia, melainkan terjadi diluar kemampuan akal dan pikiran kita.
Tidak ada yang dapat kita andalkan di dalam hidup ini, sama halnya dwngan senjata dan peralatan perang yang tidak bisa menjamin kemenangan.
Tetapi yang terpenting dari semuanya itu ialah ketika kita mengandalkan kekuatan Allah lewat dia yang kita panjatkan, kita mendapat pengurapan untuk memperoleh kemenangan yang Ia janjikan, seperti yang sudah terjadi.
Kita menerima kemenangan atas kebangkitanNya. Seperti rakyat yang bersukacita dan bersorak, patutlah kita bersukacita dalam merayakan kemenangan ini, yang telah diberi Allah bagi kita umatNya.
Selamat merayakan kemenangan sejati yang dari Allah,” tutup Pnt. Ester Bara mengakhiri khotbahnya
(Erick Sahabat)