Bitung – Walikota Bitung, Hanny Sondakh menyatakan detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945 hendaknya menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk bisa mewarisi nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan kusuma bangsa bagi lahirnya kemerdekaan Indonesia.
“Nilai-nilai itulah yang bisa membentuk spirit kebangsaan. Untuk itulah bangsa Indonesia harus mampu meraih kembali, menggenggam, dan merevitalisasi spirit kebangsaan yang dulu menjadi senjata paling ampuh dalam melawan penjajah,” kata Sondakh ketika memimpin upacara peringatan detik–detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-69 Kota Bitung, Minggu (17/8/2014).
Spirit kebangsaan yang menjiwai agenda juang bangsa Indonesia kata Sondakh, bukan lagi diikrarkan dengan sumpah berani mati. Tetapi dengan jiwa semangat baru yang dijadikan etos kerja untuk dapat meningkatkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi, serta mempercepat pemulihan perekonomian bangsa menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil, berdemokrasi dan sejahtera.
Sementara itu, bertindak sebagai pembaca teks Proklamasi, pimpinan sementara DPRD Kota Bitung, Laurensius Supit. Dimana hadir, Wakil Walikota Bitung, Max Lomban, Sekertaris Daerah Kota Bitung, Edison Humiang, Ketua TP-PKK Kota Bitung, Ny Josephine Sondakh Taroreh, Wakil Ketua TP-PKK, Ny Khouni Lomban Rawung, Ketua DWP Kota Bitung, Ny Telly Humiang Muhaling, Forkopimda Kota Bitung, pimpinan sementara dan anggota DPRD Kota Bitung, pejabat Pemkot Bitung, pimpinan instansi vertikal, camat, lurah dan tokoh masyarakat .
Peserta upacara sendiri terdiri dari unsur TNI/Polri, instansi di lingkup Pemerintah Kota Bitung dan siswa SMA.
Dalam upacara Sondakh menyerahkan bendera merah putih kepada anggota Paskibraka Kota Bitung, Stefany Panggua siswi SMA Negeri 2 Kota Bitung selaku Pembawa Baki Bendera Merah Putih.(abinenobm)