Bitung—Masalah sampah di Selat Lembeh seakan tiada habisnya menghiasi salah satu destinasi penyelaman di Sulut ini. Buktinya, hampir setiap hari aneka sampah yang menyerupai karepet terombang-ambing mengikuti arus terlihat di Selat Lembeh.
Lebih parahnya lagi menurut Kadis Parawisata, Benny Lontoh, saat usai hujan kumpulan karpet sampah menutupi sejumlah lokasi-lokasi penyemalam. “Hujan hanya lima menit atau sepuluh menit, pasti volume sampah yang menyerupai karpet memenuhi Selat Lembeh,” kata Lontoh.
Lontoh sendiri mengaku, masalah sampah di Selat Lembeh menjadi perhatian utama Pemkot kedepannya. Mengingat sejumlah penyelam dunia sudah beberapa kali menyampaikan masalah tersebut kepada walikota dan wakil walikota lewat tayangan foto dan film.
“Pembersihan akan rutin kita lakukan serta sosialisasi kepada masyarakat di sepanjang pantai Selat Lembeh mulai dilakukan. Karena dari hasil amatan dilapangan, sebagain besar sampah berasal dari wilayah pemukiman yang ada di sepanjang Selat Lembeh,” katanya.
Ia juga mengaku, kedepannya pihaknya akan menyiapkan armada perahu yang khusus menjaring sampah. Dan itu sementara dimatangkan selain peran serta masyarakat dan pihak seperti pemilik kapal agar ikut menjaga kebersihan Selat Lembeh dari sampah.(enk)
Ia juga mengaku, kedepannya pihaknya akan menyiapkan armada perahu yang khusus menjaring sampah. Dan itu sementara dimatangkan selain peran serta masyarakat dan pihak seperti pemilik kapal agar ikut menjaga kebersihan Selat Lembeh dari sampah.