
Manado, BeritaManado.com – Komite Pemilih Indonesia (TePI) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar diskusi Ngobrol Pemilu beberapa waktu lalu (19/8/2018), di Muka Rumah Cafe, Kampus Unsrat.
Koordinator Provinsi TePI Sulut, drg Hizkia Sembel mengatakan bahwa tema diskusi yang diangkat adalah “Kenali, Pahami, Ketahui, Latar Belakang DCS (Daftar Calon Sementara) 2019”.
Kepada BeritaManado.com, Hizkia Sembel membeberkan hasil Ngobrol Pemilu yang digelar TePI Sulut.
“Pertama, kami sepakat mengusulkan untuk melakukan penyelarasan UU Pemilukada dan UU Pemilu,” ujar Hizkia Sembel.
Lanjutnya, dibutuhkannya tracking DCS 2019 dan mengumpul kekuatan untuk melawan politikus kotor di DCS 2019.
“Prinsipnya adalah dibutuhkan kapasitas, kapabilitas, kualitas dari DCS yang mampu bersinergi dengan Pemerintah,” tandas mantan Ketua Cabang GMKI Manado ini.
Dalam diskusi tersebut juga dijelaskan Hizkia Sembel, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam penilaian DCS 2019 serta mendorong masyarakat untuk memilih calon legislatif yang tidak pernah terlibat narkoba serta mantan narapidana.
“Kami juga tentunya akan mendorong dan mengawal penyelenggara pemilu untuk tetap berkomitmen menjaga integritasnya sebagai penyelenggara pemilu,” tutup Hizkia Sembel.
Diketahui dalam diskusi ini hadir sebagai pemateri, Kornas TePI Jeirry Sumampouw, Komisioner KPU Sulut Meidy Tinangon, Komisioner Bawaslu Manado Heard Runtuwene, dan mantan Komisioner Bawaslu Sulut yang sekarang menjabat sebagai Staff Khusus Gubernur Jhonny Suak.
(PaulMoningka)