Bitung – Personil LSM Pasela Kota Bitung, Samsi Hima menyatakan sistim management yang diterapkan BRI Cabang Kota Bitung adalah sistim yang abal-abal. Bahkan dirinya menyebut, menegement BRI Cabang Kota Bitung biongo atau bodoh karena tidak bisa mengontrol kolektor yang melakukan penagihan ke nasabah.
“Mana ada bank yang hanya melepas pegawainya kerja sendiri tanpa dikontrol. Apalagi itu seorang kolektor yang setiap hari melakukan penagihan, masak tidak dicek apakah uang yang diterima dari nasabah sudah disetor atau tidak. Inikan sama saja dengan orang biongo bekerja,” kata Hima, Rabu (20/11) didepan sejumlah wartawan.
Apalagi kata dia, pihak BRI Cabang Kota Bitung malah menyalahkan nasabah dan tetap menuntut agar melunasi tunggakan, kendati nasabah rutin tiap bulan menyetor ke kolektor tapi tidak diteruskan.
“BRI harus mengejar dan meminta tanggungjawab oknum karyawan tersebut, bukan malah mengejar-ngejar nasabah yang memang taat membayar. Jangan malah berpura-pura tidak mau tahu menahu soal uang yang digelapkan karyawan dan tetap menuntut nasabah untuk membayar,” katanya.
Ia juga mengatakan, alasan kolektor yang melakukan penagihan terhadap Keluarga Kariso-Kemur telah pensiun adalah alasan yang mengada-ada dan terkesan pihak BRI Cabang Kota Bitung cuci tangan. “Kan SK pensiuannya bisa dijadikan jaminan untuk mengganti uang nasabah yang tidak disetor, bukan malah meminta nasabah membayar angsuran yang jelas-jelas rutin disetor tiap bulan,” katanya.
Hima sendiri menyatakan kasus ini menandakan bobroknya sistim perbankan milik pemerintah tersebut. Karena tidak adanya control terhadap karyawan, terutama kolektor yang berhubungan dengan nasabah melakukan penagihan.
“Atau jangan-jangan ini sudah terstruktur dalam management BRI Cabang Kota Bitung sehingga berupaya untuk menekan nasabah agar membayar tunggakan yang sebetulnya sudah disetor selama setahun,” katanya.
Sementara itu, pihak BRI Cabang Kota Bitung sendiri belum mau memberikan klarifikasi soal kasus yang menimpa Keluarga Kariso-Kemur dengan alasan nanti hari Kamis (21/11) baru memberikan klarifikasi.(abinenobm)