Manado—Partai Demokrat Sulawesi Utara periode tahun 2011-2016, membutuhkan figur yang mempunyai basis massa jelas dan merakyat, serta memiliki komitmen terhadap pemberantasan korupsi, disamping itu menduduki jabatan strategis dan berpengaruh dalam pemerintahan.
Karena Partai Demokrat, bukan tempat berlindung figur yang bermasalah dengan hukum apalagi terindikasi korupsi, disamping terjerat dengan utang piutang, dimana dalam situasi seperti ini tidaklah mungkin figur tersebut dapat membesarkan partai, ”kata Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Kominfo DPD Partai Demokrat Sulut, Herdie Togas, Selasa, menjelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 partai penguasa itu, pada 7-8 April di Grand Kawanua Centre Manado.
Menurut Togas, partai politik besar seperti Partai Demokrat memang menarik perhatian berbagai kalangan untuk menjadi orang nomor satu didalamnya, namun bukan berarti hanya dengan mengandalkan materi saja serta melakukan system “dagang sapi” artinya membayar setiap suara kepada pemegang hak suara yaitu Ketua-Ketua DPC, agar terpilih sebagai Ketua DPD PD Sulut.
Praktek jual beli suara ini, yang harus dihindari dan ditiadakan dalam system pemilihan Ketua DPD , DPC, DPAC sampai kelurahan dan desa, karena menodai komitmen partai itu sendiri, dan perlu sanksi terhadap pelaku dan penerima.
“kalau sudah begini, bisa saja figure yang menjadi saingan dan menghujat partai pada Pemilu Presiden, Legislatif sampai saat Pilkada akhirnya terpilih dan memimpin partai yang pernah dimaki-maki sebelumnya,” ujar Togas dan menambahkan kondisi seperti ini mewarnai pelaksanaan musda saat ini, serta menyesalkan kalau pihak DPP PD ternyata membiarkan kondisi seperti itu.
Sangat disayangkan, akhirnya yang memimpin DPD PD Sulut ternyata baru beberapa bulan sudah bermasalah dengan hukum, dan pada akhirnya yang merasa malu dan rugi adalah kader serta pengurus partai, karena harus mencari pengganti ditengah jalan.
Togas secara terang-terangan menyatakan, kalau Partai Demokrat ingin menjadikan Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah kantong suara pada Pemilu Tahun 2014, diperlukan figure seperti Gubernur DR SH Sarundajang, sebagai Ketua DPD PD Sulut.
Ditangan Sarundajang, perolehan suara Pemilu Tahun 2009 lalu sebesar 11 persen, diperkirakan pada Pemilu tahun 2014 diatas 30 persen, hal ini berdasarkan dengan hasil pilkada Sulut Tahun 2010 lalu dimana Sarundajang berpasangan dengan Djouhari Kansil sebagai Gubenur dan wakil gubenur yang diusung Partai Demokrat menang dengan perolehan 32 persen dari jumlah pemilih di daerah itu.
Dalam pilkada gubernur, Sarundajang itu didukung lintas partai jadi ini bisa menjadi dasar perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu tahun 2014 nanti dan mengkatrol kursi di DPR-RI dari hanya satu bisa menjadi dua kursi bahkan lebih begitupun ditingkat DPRD Propinsi dan Kabupaten serta Kota, Kata Togas dengan nada optimis Sarundajang bakal didaulat maju dan menang telak dalam Musda PD ke-2 di Manado nanti.(abm)