Manado, BeritaManado.com — Dalam Festival Seni Budaya Bantik 2018, diperkenalkan ‘Heka’ (Kain) Bantik, hasil karya putra-putri Bantik Minanga-Malalayang.
“Kami berterimakasih kepada Panitia Festival Seni Budaya Bantik 2018, yang telah memberikan kesempatan untuk memperkenalkan Heka Bantik atau Kain Bantik,” kata Michael Kalonio, kepada sejumlah awak media, Rabu (5/9/2018), disela-sela kegiatan Festival Seni Budaya Bantik 2018.
Menurut Michael Kalonio, yang juga anggota DPRD Kota Manado, pembuatan kain terinspirasi dari launching kain Manado yang menampilkan motif biota laut khas pantai Manado.
“Heka Bantik adalah karya cipta dari saya, Fitriani Mongisidi, Sheila Simamora, Pamela Monangin, dan Friska Mongisidi, dengan motif identitas Bantik, seperti; Bada (pedang), Gunung Bantik, Bakeke (Burung Bantik), dan situs-situs budaya Bantik yang ada di Sulut,” jelas Michael Kalonio.
Dilanjutkannya, selain motif diatas, ada juga motif simbol 3H (Hinggirlidang, Hintarlunang, dan Hintakinang), yang menjadi spirit sekaligus falsafah hidup masyarakat adat Bantik.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Bantik Minanga-Malalayang, Berty Monangin, memberikan apresiasi atas karya kreatif generasi muda Bantik Minanga-Malalayang.
“Apa yang dilakukan oleh kelima anak muda Bantik Minanga-Malalayang, akan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi generasi muda Bantik dimanapun berada dan berkarya,” ujar Berty Monangin.
(Jones Mamitoho)