Minsel, BeritaManado.com – Sebuah video mempertontonkan dugaan negosiasi jelang seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) di wilayah dua Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tersebar.
Video berdurasi 9,07 menit tersebut, diduga hasil rekaman seorang wanita dengan Ketua Panitia Tim Seleksi, berinisial JW.
Lokasinya juga, diduga terjadi di ruangan sebuah kampus ternama di Sulut.
Dari rekaman pembicaraan yang ada, terlihat JW menjanjikan wanita tersebut untuk diperjuangkan sampai ke tahap sepuluh besar.
Namun sebelumnya, JW menyampaikan selain wanita tersebut, ada orang lain lagi.
“Oh ada, pasti ada, yang pasti ‘tape kader’ (kader saya),” ucap JW, dalam video tersebut.
Bahkan, secara terbuka JW menyebutkan dua nama peserta seleksi yang berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan.
“Kalo mo suka (Jika mau) komitmen, kita komitmen, sampe sepuluh,” kata JW.
Wanita yang merekam video tersebut terus mendesak menanyakan apakah kedua orang yang disebutkan JW telah menyerahkan uang kepadanya.
“Dorang (mereka) so ba kase (memberi) awal,” katanya lagi.
Tanggapan Tokoh
Menyikapi video tersebut, Ketua Carateker DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulut, Amas Mahmud, angkat bicara.
“Menyedihkan Timsel yang nanti melahirkan KPUD, kok bersikap melanggar etika dan integritas seperti itu,” ucap Amas Mahmud.
Secara etik menurut Amas, Timsel tak boleh bertemu dengan calon KPU yang tengah mengikuti seleksi.
“Kami minta KPU RI mengevaluasi seluruh Timsel KPU Kabupaten/Kota yang ada di Sulut,” ujar Amas.
“Segera bentuk Timsel baru yang steril dan bebas dari intervensi,” kata jebolan FISIP Unsrat Manado itu.
Dirinya pun meminta KPU RI mengusut tuntas semua perilaku menyimpang yang dilakukan Tim Seleksi.
“KNPI Sulut meminta kepada KPU RI agar membatalkan hasil seleksi tertulis dan psikologi lewat surat Nomor: 4/TIMSELKK-Gel.6-Pu/03/71/2023 karena dinilai sarat dengan praktik kecurangan yang berbau transaksional,” ujar Amas yang juga pengurus MN KAHMI tersebut.
“KPU RI dan pihak Kepolisian harus mengusut tuntas preseden buruk yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, serta diberikan sanksi tegas,” pungkasnya.
TamuraWatung