Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Nasional

Hati-hati Polarisasi, Ayo Dewasa Berdemokrasi

by Alfrits
Senin, 20 November 2023, 20:10 pm
in Nasional, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 3shares
Ilustrasi tiga Bacapres dan Bacawapres di Pilpres 2024. Foto: Suara.com

BeritaManado.com — Menjelang Pemilu 2024, meski belum masuk masa kampanye ternyata dunia politik di Indonesia sudah diselimuti polemik.

Bahkan, polemik jelang Pilpres 2024 semakin menguat karena dibumbui drama-drama yang dibuat dari beberapa pihak.

Tak ayal jika publik di media sosial turut terbawa arus.

Bahkan, tak sedikit penggiringan opini yang dilakukan oleh beberapa oknum.

Tentu saja hal itu melahirkan kicaun di media sosial yang dibalut dengan emosi yang sudah memanas.

Kondisi seperti ini tentu sangat rentan dengan istilah polarisasi.

Lantas apa itu polarisasi dan dampaknya? Berikut ulasannya.

Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Polarisasi politik memang sudah tak asing lagi terdengar di telinga.

Dalam KBBI polarisasi merupakan pembagian atas dua bagian atau lebih pihak yang berlawanan.

Dalam buku yang berjudul ‘Dasar-Dasar Ilmu Politik’ Miriam Budiardjo menjelaskan kalau polarisasi politik merupakan istilah yang merujuk pada pandangan masyarakat terhadap politik yang mereka punya.

Polarisasi ini dapat terjadi karena perbedaan pandangan dan keyakinan terhadap isu politik tertentu.

Selain itu, Faris Budiman Annas dalam artikel opininya membahas bahwa polarisasi terjadi ketika masyarakat terpecah dalam dua kubu yang berlawanan.

Entah itu dalam kebepihakan, ideologi, kepercayaan, atau kebijakan.

Polarisasi akan mudah terjadi saat masyarakat dihadapakan pada sebuah isu seperti perbedaan prinsip dengan kelompok lain.

Yang mana kelompok yang satu cenderung menganggap pandangan kelompok lain itu salah.

Tentu saja polarisasi politik ini membawa dampak buruk karena terbelahnya masyarakat menjadi dua bagian yang besar.

Berikut dampaknya:

  1. Merusak Institusi Demokrasi

Dampak buruk pertama adalah rusaknya institusi demokrasi dengan menghambatnya proses pembuatan kebijakan dan memperkuat posisi pihak yang terlibat dalam polarisasi.

Hal itu berpotensi timbulnya tindakan otoriter dan munculnya keputusan yang merugikan masyarakat.

  1. Pelecehan Pada Institusi Kepresidenan

Polarisasi bisa menggagalkan institusi kepresidenan untuk mewakili kepentingan masyarakat secara luas dan lebih mementingkan agenda pribadi.

Hal itu terjadi karena terdorongnya kandidat ekstrem dan memperkuat peran partai politik dalam pemilihan presiden.

  1. Menghilangkan Kredibilitas Partai Politik

Dampak selanjutnya yaitu menurunkan kredibilitas partai politik bisa terjadi di masyarakat.

Hal itu karena minat masyarakat yang menurun dan merasa tidak puas.

Bahkan, akibat dari polarisasi ini bisa menimbulkan aksi demontrasi dari masyarakat.

  1. Meningkatkan Intoleransi Masyarakat

Polarisasi juga bisa membuat masyarakat menjadi intoleransi.

Hal itu karena konflik antar kelompok masyarakat akan mudah muncul akibat adanya gesekan antara dua kubu.

Tak dapat dipungkiri kalau dampak dari polarisasi ini memang bahayanya tidak main-main.

Mengingat pada Pemilu 2024 ini didominasi oleh kaum muda, maka tak heran jika polarisasi ini menjadi concern.

Hal itu pun disampaikan pada lirik lagu baru yang dirilis oleh mantan Youtuber yakni Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez.

Lagu ciptaan mereka berjudul ‘Hati-Hati Polarisasi’.

Singkatnya, lagu tersebut mengisahkan para mahasiswa yang merasa bingung untuk memilih pemimpin negara.

Lirik lagunya pun dibumbui dengan lirik-lirik yang rayuan dan janji-janji yang digaungkan oleh para calon pemimpin.

Selain itu, pada liriknya juga menyinggung diksi-diksi yang seolah saling menjatuhkan antar calon pemimpin negara.

Salah satunya seperti diksi ‘boneka partai’ yang mana hal itu menjadi sebuah sentimen.

Tak hanya itu, liriknya pun menggambarka kegelisahan anak muda zaman sekarang dengan media sosial yang menjadi tempat polarisasi politik itu terjadi.

“Setiap pemilu kita selalu (pecah belah) berlawanan arah, penuh emosi amarah, terhanyut arus dunia maya, terjebak lautan algoritma,” bunyi lirik lagu ‘Hati-hati Polarisasi’

Namun, pada lagu itu tentu membawa pesan yang sangat penting untuk Pemilu 2024 nantinya.

“Pemilu sudah di depan mata, kita semua ikut serta. Dewasa dalam demokrasi.

Cari tau fakta-fakta jangan tertipu kata-kata. Hati-hati Polarisasi,”

Dari penggalan lirik di atas, tentu dalam menghadapi situasi politik yang beredar di dunia maya tidak perlu terjebak dalam emosi.

Semua orang tentunya memiliki preferensi sendiri dalam memandang politik, namun bukan berarti kita tutup telinga bahkan menutup pikiran dengan preferensi orang lain.

Maka dari itu, jangan sampai terpancing emosi hanya dengan kata tanpa fakta. Mari dewasa dalam berdemokrasi.

(Alfrits Semen)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 3shares
Tags: Pilpres 2024Polarisasi politik

Berita Terkini

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

9 Mei 2025
Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

9 Mei 2025
Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

9 Mei 2025

Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi

9 Mei 2025
Recky Langie Menguat Jadi Calon Tunggal Ketua Kadin Sulut, Pegang Tiga Jabatan Direktur Jelang Musprov

Recky Langie Menguat Jadi Calon Tunggal Ketua Kadin Sulut, Pegang Tiga Jabatan Direktur Jelang Musprov

9 Mei 2025
Soroti Perubahan Aturan di Indonesia Tiap Ganti Pemimpin, Begini Kata Megawati Soekarnoputri

Soroti Perubahan Aturan di Indonesia Tiap Ganti Pemimpin, Begini Kata Megawati Soekarnoputri

9 Mei 2025
Joune Ganda Sambut Kehadiran Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Hadiri Agenda Penting Bersama Gubernur Yulius Selvanus

Joune Ganda Sambut Kehadiran Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Hadiri Agenda Penting Bersama Gubernur Yulius Selvanus

9 Mei 2025
Habemus Papam! Robert Francis Prevost Terpilih Paus Baru, Pilih Nama Leo XIV

Habemus Papam! Robert Francis Prevost Terpilih Paus Baru, Pilih Nama Leo XIV

9 Mei 2025
Manajemen Risiko Efektif dan Prudent, Kualitas Kredit BRI Makin Baik dengan Pencadangan Kuat

Manajemen Risiko Efektif dan Prudent, Kualitas Kredit BRI Makin Baik dengan Pencadangan Kuat

8 Mei 2025 - Updated on 9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.