Manado, BeritaManado.com – Pemerintah Republik Indonesia menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022.
Pengumuman tersebut dibacakan Menteri Yaqut Cholil Qoumas, dalam konferensi pers usai hasil putusan rapat sidang Isbat di gedung Kemenag RI, Jumat (1/3/2022).
Sidang isbat diawali dengan pemaparan hilal yang disampaikan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin bahwa posisi hilal awal Ramadhan 1443 Hijriah/2022 Masehi masih di bawah kriteria MABIMS, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.
Berdasarkan hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021, kriteria ketinggian hilal menjadi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Sementara, dari 101 rukyat di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia, semuanya melaporkan tidak melihat hilal.
“Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, dengan dua hal di atas, berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas wukuf akan tetapi belum memenuhi kriteria MABIMS, secara mufakat bahwa 1 Ramadan jatuh pada 3 April 2022 Masehi,” ujar Menag Yaqut.
Lanjut Menag Yaqut, dalam melaksanakan sidang isbat, Kementerian Agama selalu menggunakan dua metode yaitu rukyat dan hisab.
“Metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain yaitu hisab yaitu metode perhitungan dan rukyat dengan metode melihat langsung ketinggian bulan. Kedua metode ini penting dan saling melengkapi satu dengan yang lain,” jelas Yaqut.
“Kita berharap, mudah-mudahan dengan hasil sidang isbat ini, mudah-mudahan seluruh umat islam dapat melaksanakan ibadah puasa bersama-sama dan menjadi wujud kebersamaan sebagai sesama anak bangsa untuk menatap masa depan bangsa ini menjadi lebih baik,” kunci Menag Yaqut Cholil Qoumas.
(Finda Muhtar)