Bitung—Hasil perlombaan Open Grasstrack seri II region V yang diselenggarakan Hangki Alhter Gerungan (HAG) tanggal 4-6 Mei lalu dinilai nepotesme dan tidak sesuai dengan hasil kompetisi. Buktinya, menurut salah satu pembalap, Devy Ondang dari Croos Rood Team panitia tidak bekerja secara profesional dan lebih mementingkan kedekatan dengan peserta daripada prestasi.
“Sangat jelas jika hasil lomba yang diumumkan panitia sangat memihak kepada peserta yang kebetulan dikenal, bukan sesuai hasil lomba dilapangan. Dan ini sangat kami sesalkan,” kata Ondang, Rabu (9/5).
Ia sendiri mengaku, keberpihakan panitia perlombaan sangat jelas terlihat selama perlombaan. Seperti yang ditunjukkan pimpinan loba Pileb dan Rawis yang begitu gampang menggeser atau mengganti pemenang dengan pembalap yang dikenal baik.
“Catatan waktu saya dalam kelas sprinter 1:14 menit dan juara pertama dengan catatan 1:11 menit dan juara ketiga 1:15 menit. Sesuai dengan catatan waktu saya berada di posisi kedua, tapi sayang itu dirubah oleh panitia,” katanya.
Menurutnya, ketika pengumuman dan penyerahan hadiah, dirinya diumumkan berada di posisi ketiga dan pembalap ketiga dengan catatan waktu 1:15 menit berada di posisi kedua. “Semua peserta melihat catatan waktu tersebut, tapi anehnya panitia menggeser saya ke posisi ketiga. Dan ini jelas mencoreng dunia otomotif di Sulut, karena hasil perlombaan tidak sesuai dengan catatan waktu yang diraih pembalap,” katanya.
Selain itu, Ondang juga sangat menyesalkan sikap Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulut yang tidak profesional dalam perlombaan. Padahal menurutnya, IMI harus netral dan benar-benar melihat potensi pembalap dilapangan, bukan berdarkan faktor pertemanan atau kedekatan.(en)