Harley Mangindaan bersama sopir mikrolet yang tergabung dalam Basis Paldua
Manado – Enggan menggelar aksi demo dalam rangka mempertanyakan sikap pemerintah untuk penyesuaian harga tarif dampak dari kenaikan harga kenaikan BBM, para sopir mikrolet yang tergabung dalam Basis Paldua, mengundang Wakil Wali (Wawali) Kota Manado, Harley Mangindaan berdialog.
“Sebenarnya teman-teman sopir ingin melakukan demo ke Dishub (Dinas Perhubungan) untuk mempertanyakan soal penyesuain tarif. Tapi karena kami menilai itu tidak efektif, karena bisa saja ketika melakukan demo Kadis tidak ada di tempat dan akhirnya kami yang rugi waktu terbuang percuma. Jadi sangat baik sekali, pak Wawali datang menjumpai kami,” kata ketua Basis Paldua, Hasan Erkles.
Dihadapan Wawali, sejumlah sopir mikrolet merasa tidak mendapatkan perhatian setelah harga BBM naik. Dan pada akhirnya, sopir angkot yang mengalami kerugian.
“Sudah 2 hari mengambang soal kenaikan harga BBm. Kami minta pemerintah untuk segera menerbitkan SK Walikota agar sudah ada penyesuaian tarif,” ujar Andre Sangkoy, Frans Batasina, Aldi Gibarus, Alfrits Paparang, Aldo Paparang, Nathan Pinontoan yang berprofesi sopir mikrolet tersebut.
Pada kesempat itu juga, Wawali Mangindaan mengakui jika hingga saat ini pemerintah belum menerbitkan SK penyesuai tarif. Namun, seluruh keluhan sopir mikrolet akan disapaikan ke SKPD terkait agar kiranya segera ditindaklanjuti.
“Saya akan berupaya melakukan koordinasi cepat bersama Dishub Manado agar ada solusi terbaik. Dan sudah ada konfirmasi dari Dishub Manado akan lakukan pertemuan dengan sopir angkot. Saya berharap ada sinergitas antara sopir dan pemerintah. Dan diharapkan para sopir bersabar dan menahan diri. Karena kita tahu bersama, untuk mengambil sebuah kebijakan perlu mekanisme dan kajian yang nantinya akan melibatkan para sopir,” tandas Wawali Mangindaan yang juga ketua Forum Lalu Lintas ini. (leriandokambey)