Bitung – Hari terakhir materi kelas Komunitas Sekolah Sungai Kota Bitung menghadirkan Fasilitator Nasional, Sri Wahyuningsih, Sabtu (16/09/2017).
Dalam materinya, Yuni sapaan akrabnya, mengajarkan bagaimana memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari hingga cara mengolah hingga menjadi air minum di Graha Riverside Adventure Camp (RAC) Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
“Manfaat air hujan bisa menyelesaikan permasalahan dalam tubuh dan saya sudah merasakanya. Tapi ini bukan obat, ini salah satu cara mengurangi resiko bencana,” kata Yuni.
Menurutnya, di tempat kelahirannya, hujan adalah salah satu berkah karena mereka tahu persis khasiat serta keuntungannya.
Dan dihadapan siswa Komunitas Sekolah Sungai, Yuni mempraktekan cara mengelola air hujan sampai menjadi layak, serta membandingkan air dari tanah dengan air hujan.
“Prinsipnya keduanya sama, airnya tidak bau dan sama-sama jernih,” katanya.
Yuni menjelaskan, dalam memasak air hujan lebih baik menggunakan tempayan yang terbuat dari tanah liat atau panci stanless, karna jika menggunakan panci alumunium partikel-partikel air hujan akan menempel di panci.
“Saya berharap kiranya komunitas ini mulai menanam pohon endemik yakni pohon bitung, karena waktu perjalanan ke lokasi kegiatan tak pernah melihat pohon,” katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri yang juga hadir sebagai salah satu pemateri mengajak masyarakat bersama-sama dapat menjaga sungai.
“Dengan adanya sekolah sungai ini kita bisa mensosialisasikan tentang sungai dan jangan jadikan sungai sebagai tempat sampah, karena sungai sangat bermanfaat bagi kita,” kata Wawali.
Menurutnya, jika sungai kita bersih, sungai dirawat maka tanpa disadari sungai bisa menjadi tempat wisata, serta sungai bisa meningkatkan perekonomian, dengan berjualan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).(abinenobm)