Tondano – Berbeda dengan zaman sebelum era reformasi, saat ini peringatan Hari Kesaktian Pancasila tak lagi terasa istimewa. Kalaupun ada kegiatan upacara peringatan itu hanya sebatas internal suatu komunitas. Padahal dahulu, semua hari besar kenegaraan diperingati dengan begitu meriah.
Hal tersebut turut menjadi suatu keprihatinan, tak terkecuali oleh Komandan Kodim 1302 Minahasa Letkol Teguh Herry Susanto. Kepada BeritaManado.com, Rabu (1/10/2014) Susanto menuturkan bahwa saat ini kehidupan masyarakat sudah berada jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Hal itu begitu nampak dalam berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Erkelahian antar kampung dan konflik sosial lainnya yang melibatkan masyarakat banyak adalah salah satu ciri tidak adanya lagi tenggang rasa dan toleransi antar sesama manusia, dan itu dahulunya diajarkan di sekolah-sekolah lewat mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP),” ungkap Susanto.
Ditambahkannya, bahwa tidak penting beradu argumen tentang permasalasahn bangsa mulai dari segi iseologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan. Kuncinya hanya satu yaitu kembali jadikan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa. Tanpa Pancasila sebagai dasar negara, maka kehidupan masyarakat akan berjalan tanpa arah. (frangkiwullur)