Bulan Mei Seharusnya Ada Dua Hari Bersejarah
Tondano – Zaman Orde Baru dahulu, semua hari bersejarah nasional pasti tercantum di dalam kalender seperti Hari Kebangkitan Nasional (Mei 1908). Namun saat ini tak ada lagi dalam beberapa jenis kalender.
Disadari atau tidak, hal itu sangat berdampak pada pengetahuan anak-anak yang masih duduk di bangku pendidikan. Mereka tidak akan pernah mengetahui lagi hari-hari mana yang punya hubungan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia oleh para pahlawan.
Hal ini juga turut mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Yanny Raintung. Kepada BeritaManado.com, Selasa (19/5/2015) kemarin, Raintung menuturkan meski hal itu kelihatan sepele akan tetapi sangat berpengaruh pada semangat nasionalisme generasi muda saat ini.
“Saya pikir pemerintah harus menyikapi hal ini. Jika perlu keluarkan peraturan untuk mewajibka seluruh produsen kalender dalam bentuk apapun untuk mencantumkan hari-hari bersejarah bangsa Indonesia. Dengan demikian itu setidaknya menjadi sarana belajar bagi anak-anak sekolah bahkan masyarakat,” ungkap Raintung. (frangkiwullur)