Story V Moring. (foto beritamanado)
Amurang—Belakangan ini, harga kopra di Minsel terpuruk. Akibatnya, petani kopra pun berteriak, bahkan tertindas. Siapa yang bersalah disini? Adakah solusi Pemerintah Kabupaten Minsel ataukah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
‘’Melihat hal diatas, sebagai warga Minahasa Selatan, mari kita sama-sama memperjuangkan harga komoditi ‘emas coklat’ ini. Sebab, kopra adalah komoditi unggul warga Minsel. Untuk itu, baik pemerintah maupun rakyat bersatu padu untuk membantu masalah harga kopra tersebut,’’ ujar Stery V Moring, pemerhati masalah kopra asal Minsel.
Menurutnya, komoditas kopra menjadi andalan kita semua. Tak terkecuali, harga turun sekali pun petani tetap mempertahankan. Namun demikian, adakah kepedulian Pemkab Minsel maupun Pemprov Sulut atas keterpurukan harga kopra.
‘’Diakuinya, bahwa keterpurukan harga kopra tak hanya di Minsel semata-mata. Tetapi, disemua daerah yang sentranya kopra juga mengalami hal yang sama. Saudaraku, mari kita perjuangkan bersama-sama soal harga kopra ini,’’ tamba Moring.
Ditambahkan Moring, masyarakat yang profesinya petani. Lebih khusus ‘petani kelapa/kopra’’ diminta untuk bersatu padu. Artinya, bersama-samalah untuk memperjuangkan isi perut melalui harga kopra.
‘’Kalau juga pemerintah tak membantu, biarlah kita yang memperjuangkannya. Pastinya, Tuhan akan selalu bersama kita dalam meraih kesuksesan melalui petani kopra yang terpuruk harganya,’’ pungkas Moring. (and)