
Manado, BeritaManado.com — Kondisi bulan September 2023 Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.
Sementara untuk inflasi tahun kalender sebesar 0,94 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 1,16 persen.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut) per 1 Oktober 2023, jika dilihat dari inflasi month to month (mtm), Kota Manado menempati urutan ke-7 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-57 secara nasional.
Sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-12 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-89 secara nasional.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menjelaskan, dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) semua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks.
Sebelas kelompok yang dimaksud yaitu:
– penyediaan makanan dan minuman/restoran: 2,93 persen
– perawatan pribadi dan jasa lainnya: 2,49 persen
– pakaian dan alas kaki: 2,33 persen
– rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,84 persen
– makanan, minuman dan tembakau: 1,52 persen
– perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 0,71 persen
– perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga: 0,25 persen
– transportasi: 0,22 persen
– informasi, komunikasi dan jasa keuangan: 0,20 persen
– kesehatan: 0,05 persen
– pendidikan: 0,01 persen.
“Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan September yaitu beras sebesar 0,7871 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu cabe rawit sebesar 0,4137 persen,” ujar Asim.
Sementara, penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan September 2023 yaitu ikan deho sebesar 0,0971 persen.
“Kalau penyumbang deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0955 persen,” kata Asim.
Diketahui, dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 5,26 persen dan terendah terjadi di Kota Gorontalo dan Kota Manado sebesar 1,16 persen.
(***/srisurya)