BITUNG — Sejumlah proyek pembangunan fisik yang bersumber dari bantuan Dana Alokasi Khsusus (DAK) untuk pendidikan diduga dimonopoli oleh sejumlah kader patai dan tim sukses pasangan SoLo. Buktinya menurut informasi yang beredar, pengerjaan proyek fisik tersebut dilakukan kontraktor dadakan yang tak lain adalah kader partai dan tim sukses pasangan SoLo.
“Untuk proyek sekolah di wilayah Lembeh ditangani oleh satu orang yang tak lain kader partai, juga di kecamatan Ranowulu, bahkan salah satu oknum tim sukses pasangan SoLo memegang 8 proyek fisik sekaligus,” ujar seorang warga yang meminta namanya disimpan.
Malah menurutnya, para kontraktor dadakan ini sendiri tidak mempunyai perusahaan sama sekali. Sehingga mereka pinjam pakai perusahaan untuk ikut dan memenangkan tender yang memang sengaja diperuntukkan sebagai bentuk balas jasa.
Menanggapi masalah tersebut, salah satu kader PKPI Boy Gumolung, membenarkan isu bagi-bagi proyek tersebut. Dimana menurutnya, ia sudah mendengar desas-desus kong kalingkong dalam pemenangan tender proyek fisik yang bersumber dari DAK di sejumlah sekolah di Bitung.
“Sampai saat ini saya belum melakukan pengecekan soal isu tersebut. Tapi jika memang nantinya isu tersebut benar maka saya sendiri yang akan mengontrol kinerja dari rekan-rekan dan tentunya tak akan ada ampun jika pekerjaan mereka dilapangan tidak sesuai aturan,” kata Gumolung. (EN)