
Manado — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki dan Korps Perempuan Relawan Konservasi dan Solidaritas Pencinta Alam Minut melepaskan 1 ekor Kuskus Beruang Sulawesi kembali ke habitatnya yaitu alam bebas, pada Senin (30/5/2022).
Kuskus Beruang Sulawesi tersebut awalnya hampir dijual oleh warga Likupang di media sosial, tapi kemudian unggahan tersebut dilihat oleh Korps Perempuan Relawan Konservasi dan Solidaritas Pencinta Alam Minut.
Akhirnya, informasi dan koordinasi terjadi sehingga tahap edukasi kepada masyarakat pun dapat berjalan lancar dan pelepasan Kuskus Beruang Sulut dapat dilakukan tanpa kendala.
Billy Lolowang dari Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki mengatakan, satwa yang diselamatkan yaitu beruang sulawesi, statusnya endemik di Sulawesi.
Secara konservasi, statusnya terus menurun dan rentan terhadap kepunahan.
“Populasinya terus menurun karena masih banyak perburuan, konsumsi atau dipelihara dan alih fungsi lahan sehingga tempat tinggalnya berkurang. Makanya berawal info dari teman-teman pencinta alam, koordinasi dengan BKSDA, kita lakukan pengecekan,” ujar Billy.
Lanjutnya, saat ditangkap oleh masyarakat dan pelaksanaan koordinasi waktunya belum terlalu lama, sehingga sifat liar masih ada.
“Itu sebabnya, kita putuskan langsung dilepaskan di habitat yang aman,” kata Billy.
Sementara itu, Maria Taramen dari Korps Perempuan Relawan Konservasi dan Solidaritas Pencinta Alam Minut menjelaskan, pihaknya bersyukur karena ada warga yang mau menerima penjelasan tentang status hewan dilindungi.
“Kami bersyukur ada masyarakat seperti ini yang mau mengerti dan dengan sukarela untuk menyerahkan. Mereka bahkan menginfokan bahwa ada yang berburu di daerah itu, dari luar desa. Jadi Kuskus Beruang Sulawesi bisa dilepaskan di daerah yang aman,” ucap Maria.
(srisurya)