Manado, BeritaManado.com — Tensi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Manado kian naik.
Pilkada serentak yang sedianya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 ini, akan memperlihatkan ketangkasan para Tokoh yang akan bertarung untuk merebut hati rakyat.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Manado pun ikut mengevaluasi penyelenggaraan Pileg dan Pilkada selama beberapa edisi terakhir.
KNPI melihat semakin kuatnya pusaran politik identitas dan transaksional dan bahkan fenomena ini seolah telah menjadi hal yang lumrah, ketika melihat perilaku pemilih yang semakin permisif dengan hal tersebut.
“Pada kondisi sosial seperti ini kami berharap kelompok generasi muda untuk tampil sebagai katalisator mewujudkan demokrasi yang substansial demi kemaslahatan bangsa.” Ujar Ketua KNPI Kota Manado, Fanerick Kawatu, kepada BeritaManado.com, Kamis (6/8/2020).
Erick, sapaan akrabnya, mengatakan pendidikan politik bagi masyarakat harus digalakkan segenap stakeholders dalam memberikan pemahaman yang baik terkait bagaimana seharusnya proses demokrasi itu diletakkan sebagai momentum yang tepat untuk mewujudnyatakan kesejahteraan masyarakat.
“Dilain sisi juga KNPI menilai masih kurangnya fungsi partai politik dalam berkomitmen untuk menjaga marwah demokrasi kita,” ujar Erick.
Harapnya, Parpol dapat menawarkan kepada masyarakat figur yang telah terbina dan terproses sebagai seorang pemimpin.
“Dewasa ini kami melihat justru banyak figur yang instan ditawarkan ke publik, hanya karena pertimbangan popularitas dan kesiapan finansial, sedangkan aspek kapabilitas dan integritas menjadi parameter kesekian. Pada akhirnya penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak optimal, karena terjadi krisis kepemimpinan,” tutupnya.
(Dedy Dagomes)