AMURANG – Sedikitnya 1.074 ‘oemar bakrie’ atau guru yang belum mengantongi ijazah Strata Satu (S1) di Kabupaten Minsel, terkesan dipaksakan untuk menggapainya. Padahal kesibukan guru menjalani tugas belajar terus di pacu guna meningkatkan profesionalisme belajar dan mengajar. Belum lagi waktu bagi keluarga mereka masing-masing, namun hal ini nampaknya tidak diindahkan pemerintah terlebih instansi terkait.
“Kami menilai, program pemerintah agar keseluruhan guru dapat menyandang gelar sarjana tidak terlalu mendesak. Olehnya program ini terkesan dipaksakan. Namun, para guru tidak semata dinilai dari pendidikan tertingginya. Bagaimana cara mereka mengajar agar siswa dengan mudah mengerti. Selain itu gaji guru yang kini diprogramkan dengan beragam tunjangan itu baik adanya. Agar profesionalime guru terus terjaga,” ujar Pemerhati Pendidikan Minsel Drs Bert Lengkong, Selasa tadi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minsel Drs Jan Rattu MPd, melalui Kabid Perencanaan Drs Noldy Sumampow mengatakan, pihaknya berupaya dengan beragam tunjangan diantaranya tunjangan kualifikasi guru sarjana agar guru di Minsel semuanya sarjana. “Ini merupakan program Kemendiknas, dan juga target bupati Tetty Paruntu untuk meningkatkan profesionalisme guru,” ungkap Sumampow, Selasa tadi.
Ditambahkan oleh Sumampow, total guru di setiap jenjang pendidikan mulai SD sampai SMA/SMK dan pengawas sebanyak 3.773. (ape)
Data Guru PNS dan Non PNS tahun 2011
PNS Non PNS
TK : 163 310
SD : 1426 416
SMP : 679 175
SMA : 253 138
SMK : 68 35
Pengawas : 98