
Manado, BeritaManado.com — Kerinduan Penambang rakyat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) adanya perhatian pemerintah kini mulai terjawab.
Sejumlah penambang rakyat pun meyakini bahwa pada kepemimpinan gubernur Yulius Selvanus, aatnya pertambangan rakyat dibebaskan dari belenggu oligarki dan dinaungi langsung oleh pemerintah Provinsi Sulut melalui sebuah badan yang dapat memberikan perlindungan dan kemudahan bagi penambang rakyat.
Ketua Aliansi Penambang Rakyat Kabupaten Sangihe Irvan Onggeleng Mamadoa mengungkapkan, berapa sulitnya penambang rakyat mendapatkan legalitas dalam melaksanakan kegiatan pertambangan, padahal mereka mampu menjaga kelestarian lingkungan.
Kini dia pun merasakan pemerintahan gubernur Yulius Selvanus hadir dan menjadi pemimpin yang begitu peduli dengan masyarakat penambang, yang diharapkan akan menghadirkan sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menaungi seluruh Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Sulawesi Utara.
“Kami merasa bangga memiliki gubernur bapak Yulius Selvanus dan ketua Aliansi Penambang Rakyat Sulawesi Utara Julius Jems Tuuk yang begitu peduli terhadap penambang rakyat, dan kami berharap adanya suatu badan yang dapat memberikan kemudahan sehingga kami tidak lagi dicap sebagai penambang liar,” ungkap Irvan Jumat, (25/4/2025) kepada BeritaManado.com.
Irvan pun mengaku bahwa penambang rakyat akan menjadi jawaban pemerintah untuk memenuhi target Pendapatan Asli Daerah.
“Jika pak gubernur dapat mengelolah 17.000 hekto are wilayah pertambangan rakyat di Sulut, maka target PAD Sulut akan tercapai bahkan lebih besar dari saat ini. Kami siap memberikan suntikan PAD jika kami dipayungi oleh pemerintah melalui sebuah badan,” tegas Irvan.
Senada dengan Irvan, ketua aliansi penambang rakyat Kabupaten Minahasa Selatan Venty Aseng juga merasa sangat bersyukur setelah gubernur Yulius Selvanus memberikan perhatian serius bagi kesejahteraan masyarakat penambang dimana pada pemerintahan sebelumnya hanya dianggap sebagai ‘anak tiri’.
“Kami bersyukur pak gubernur Yulius Selvanus dan pak Kapolda telah begitu peduli dengan penambang kecil yang selama ini menjadi perjuangan kami bersama ketua aliansi tambang rakyat Sulawesi Utara pak Julius Jems Tuuk, semoga dapat ditindak lanjuti dengan pembentukan sebuah badan yang dapat memberikan perlindungan, kemudahan, edukasi, bahkan pendampingan bagi penambang rakyat,” terang Venty.
“Bapak gubernur Yulius telah hadir dan membela kami para penambang kecil yang hanya bermodalkan Martil dan betel demi sesuap nasi. Kami berharap ada Badan yang dapat memayungi kami para penambang rakyat,” tuturnya.
Tak sampai di situ saja, mereka pun meminta Ketua Aliansi Penambang Rakyat Julius Jems Tuuk agar segera melakukan koordinasi dengan gubernur Sulut untuk kesejahteraan, keamanan, dan kenyamanan penambang rakyat Sulut.
“Kami minta, ketua Aliansi Penambang Rakyat bapak Julius Jems Tuuk agar segera berkoordinasi dengan pak gubernur Sulut sehingga seluruh Wilayah Pertambangan Rakyat di Sulawesi Utara dapat terlindungi oleh pemerintah Provinsi melalui sebuah badan yang dibentuk,” pintanya.
Memang perlindungan terhadap Pertambangan rakyat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penjualan hasil tambang yang tidak terkontrol sehingga tidak memberikan sumbangsi bagi daerah.
Ketua Aliansi Penambang rakyat Sulut Julius Jems Tuuk saat dihubungi BeritaManado.com mengungkapkan bahwa dirinya sedang berupaya untuk menjembatani berbagai aspirasi masyarakat penambang dan dikoordinasikan Deng gubernur Sulut Yulius Selvanus.
“Iya memang pak gubernur Yulius Selvanus menjadi kebanggaan kami penambang rakyat karena telah memberikan perhatian serius bagi perjuangan kami penambang rakyat selama ini, dan saya sebagai ketua Aliansi Penambang Rakyat terus berkoordinasi dengan bapak gubernur Yulius Selvanus tentang harapan-harapan, impian masyarakat penambang bagi pak gubernur,” terang Jems.
(Erdysep Dirangga)