Manado – “Dua tahun terakhir putera-puteri Bolmong Raya tidak lagi menerima beasiswa melanjutkan studi S2 dan S3”.
Hal tersebut diungkapkan anggota DPRD Sulut, Jems Tuuk, usai rapat paripurna di DPRD Sulut, Selasa (4/8/2015), menanggapi kebijakan anggaran Pemprov Sulut sektor pendidikan di Kabupaten Bolmong Raya.
“Dari sisi politik saya mengatakan bahwa Gubernur tidak ingin orang Mongondow itu pintar. Bagaimana kita di Mongondow mau bersaing dengan teman-teman lain kalau Gubernur untuk mengalokasikan anggaran buat putra putri Mongondow yang pintar mencari pendidikan lebih anggarannya dihentikan!” Tegas Tuuk.
“Kan tidak bisa, apakah ada kaitan dengan unjuk rasa mahasiswa yang membakar foto Gubernur lalu? Kalau toh ada, itu kan tidak bisa dijadikan alasan tidak mengucurkan anggaran.
Saya minta kepada pemerintah di APBD-P 2015 dan APBD 2016 itu dibuka lagi”, tambahnya. (jerrypalohoon)