MANADO – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Sinyo Harry Sarundajang, di Rudis Gubernuran Bumi Beringin, Selasa (29/11) menerima kunjungan Gubernur Mongolia dalam, Mr. Ba Teer dan rombongan. Kedatangan Ba Teer tersebut bermaksud untuk menjajaki kerjasama dengan Sulut sekaligus mengundang gubernur secara langsung untuk berkunjung di daerah otonom setingkat provinsi di dalam Republik Rakyat Cina (RRC).
Kerjasama yang dalam waktu dekat ini akan segera direalisasikan yakni di bidang pariwisata, bahkan Sarundajang dan Ba Teer serius untuk membuka penerbangan langsung (direct flight) dari Manado ke Mongolia.
“Kerjasama awal bisa dimulai dari bidang tourism mengingat ada tradisi peninggalan China yang sampai saat ini sangat populer di Sulut dan telah menjadi kalendar of event pariwisata Sulut yakni Tapikhong,” ujar Sarundajang sambil berharap pihak Mongolia dapat melakukan kunjungan bertepatan dengan adanya Tapikhong yang dilaksanakan 2 minggu sesudah tahun baru China.
Hal ini langsung disambut baik oleh Ba Teer. Bahkan, Wakil Sekretaris Komite Otonomi Mongolia tahun 2001 ini secara antusias memaksa Sarundajang untuk secepatnya menjalin hubungan dengan daerah yang disebut Mongolia Dalam, karena lebih dekat menurut persepsi Cina dibandingkan dengan negara Mongolia yang berdaulat penuh dan disebut Mongolia Luar oleh orang Cina tersebut.
“Dengan jumlah penduduk sebanyak 24 juta jiwa merupakan jumlah yang cukup besar, tapi Mongolia mampu mengalami kemajuan yang cukup pesat. Atas dasar tersebut kami berharap bisa membuka kerjasama dengan Sulut,’’ tukas anggota alternatif Mongolia sembari memuji Sulut yang menurutnya merupakan salah satu tempat yang sangat menyenangkan dari sekian tempat yang pernah dikunjunginya.
Menurut Sarundajang, antara Sulut dan Mongolia mempunyai banyak kesamaan bahkan kalau mendengar cerita dari para orang-orang tua, salah satu nenek moyang orang Sulut adalah keturunan Mongolia. Makanya sangat tepat jika Pemprov Sulut menseriusi kerjasama dengan provinsi yang beribukota di Hohhot tersebut.
“Masyarakat Sulut hidup dengan penuh keharmonisan, punya sifat persahabatan dengan semua orang yang datang dari mana saja. Hal tersebut juga berlaku di Mongolia,’’ ujar Sarundajang. (*/jrp)