MANADO – Tak adanya penambahan kuota minyak tanah (Mitan) menjelang perayaan Natal, bahkan masyarakat semakin sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang satu ini, sehingga mulai meresahkan menyulut BPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado, dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Manado, meminta PT Pertamina untuk menambah jatah Mitan di Sulawesi Utara, terlebih Manado dan sekitarnya.
Hal ini diutarakan Ketua DPC GAMKI Manado, James Karinda SH MH, dan Ketua BPC GMKI Manado, Dedykarto Ansiga SH. Keduanya atas nama organisasi masing-masing, menyatakan, pihaknya telah melaporkan ke Polresta Manado, mereka dan beberapa elemen masyarakat lainnya akan melakukan demo di PT Pertamina, menuntut tambahan kuota.
”Khan persoalannya kelangkaan minyak tanah ini sudah meresahkan masyarakat, ditakutkan ini akan memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Persoalannya pemerintah dan PT Pertamina sudah sepakat penghapusan minyak tanah bersubsidi nanti berlaku 30 Januari 2012, dan pihak PT Pertamina akan menambah kuota minyak tanah di Sulut guna mengamankan kebutuhan masyarakat menjelang Natal. Kenyataannya tidak ada penambahan kuota, ”ujar Karinda yang saat itu didampingi Ansiga, tadi siang.
Sementara itu, Billy Johannis, unsur Dewan Penasehat (Wanhat) GAMKI Manado, menyatakan, dia sudah mengkoordinir massa yang berasal dari kepulauan untuk ikut melakukan demo nanti. ”Masyarakat kepulauan dalam hal ini Bunaken, Mantehage, Siladen, dan lainnya mungkin yang paling susah dengan kelangkaan minyak tanah ini. Karena ini mempengaruhi tarif kapal dari Manado ke kepulauan dan sebaliknya, ”ujar Billy meyakinkan.
Dia menambahkan, dengan sulitnya mendapatkan minyak tanah, masyarakat kepulauan kesulitan menjalankan aktifitas. ”Harga minyak tanah melonjak tajam, itupun kalau ada, ”ujarnya.(del)