Langowan, BeritaManado.com — Gereja Masih Injili di Minahasa (GMIM) Jemaat Schwarz Sentrum Langowan pantas berbangga selain adanya nama besar sang misionaris Johann Gottlieb Schwarz.
Digereja yang memiliki pintu di semua penjuru mata angin ini ternyata masih menyimpan benda-benda bernilai sejarah yang sangat tinggi, diantaranya adalah register Buku Baptis dan baki perjamuan era Pendeta M Brouwer serta surat dan Cawan Pendeta Johann Gottlieb Schwarz.
Pendeta Pelayanan di jemaat tersebut Hani Londah STh kepada BeritaManado.com, Jumat (16/11/2018) mengatakan bahwa untuk cawan perjamuan ada ukiran tulisan sebuah ayat 1 Korintus 10:16 yang dalam Alkitab berbunyi “Bukankah pengucapan syukur, yang atasnya ucapkan syukur adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?”.
“Mengenai usia dari cawan perjamuan yang masih dipergunakan hingga saat ini jika mengikuti tahun datangnya Schwarz ke Langowan pada 18 Juni 1831, artinya cawan ini telah berumur 187 tahun. Sedangkan baki perjamuan dari era Pendeta M Brouwer terukir tahun 1909 dan telah berusia 109 tahun,” kata Londah.
Padabagian belaka baki perjamuan ditambahkan Pendeta Hani Londah STh ata juga tulisan “Djemaat Masehi Injili Langowan. Waktu Toean Pandita M Brouwer 1909”.
“Dengan apa yang ada saat ini, maka kedepan kami merencanakan untuk tempat khusus untuk menyimpan benda-benda yang terkait dengan misi penginjilan para misionaris mula-mula di Langowan. Maksudnya adalah supaya anggota jemaat dari setiap generasi kedepan bisa mengetahui sejarahnya,” tuturnya.
(Frangki Wullur)