Airmadidi- Acara puncak Hari Anti Narkoba Internasional di Kabupaten Minahasa Utara, merupakan momentum tepat untuk merefleksikan sejauh mana penanggulangan akan bahaya Narkoba dan antisipasi bahaya Narkoba untuk mencapai Minut bebas Narkoba tahun 2015.
Dijelaskan Bupati Minut, Drs Sompie Singal MBA, hal tersebut dilandasi situasi dan kodnisi, dimana Narkoba mengalami peningkatan yang tajam.
“Data BNN tahun 2012, ada 2,2 persen masyarakat Indonesia dengan 30 persen generasi muda adalah korban penyalahgunaan Narkoba. Tiap tahun 15 ribu orang meninggal sia-sia,” ujar bupati, Kamis (25/7) siang.
Sekarang untuk Sulawesi Utara, terjadi tren peningkatan penyalahgunaan narkoba, menggunakan zat adictive serupa eha-bond.
“Zat ini mengakibatkan kerusakan otak dan kematian mendadak. Ini lagi tren di kalangan SMP dan SMA,” ujar bupati.
Bupati Sompie mengatakan, dirinya membaca di koran, ada pelajar yang coba-coba, belajar menggunakan Narkoba.
“Jangan seperti itu, karena generasi muda adalah siap menggantikan generasi tua. Kalau sudah memakai Narkoba, maka pupuslah cita-cita harapan anak muda di kemudian hari,” jelas bupati. (rbn)