
Tondano – Keterlibatan generasi muda terhadap pelestarian budaya dan tradisi daerah Kabuapten Minahasa cukup memprihatinkan. Kemajuan teknologi nampaknya lebih menarik minat para ABG ketimbang berkumpul dengan teman-teman berlatih kolintang dan tarian Maengket. Itulah fakta yang harus segera dicarikan jalan keluar secara bersama.
Namun demikian, ditengah-tengah kekhawatiran akan punahnya warisan leluhur Tanah Toar Lumimuut, ternyata masih ada pribadi-pribadi yang punya hati untuk mewujudnyatakan kepeduliannya menjadi suatu aksi nyata. Mencari generasi muda yang masih berminat terhadap pelestarian budaya Minahasa cukup sulit tapi ada.
Seperti diungkapkan legislator Minahasa Ivonne Andries kepada BeritaManado.com, Minggu (10/8/2014). Menurut Ketua Komisi 3 ini DPRD Minahasa ini, meski sulit melakukan hal itu tapi tetap ada jalan keluarnya. Dirinya percaya bahwa selama masih ada kepedulian dari orang-orang Minahasa sendiri, maka disitulah ada jalan keluar.
“Sekecil apapun upaya masyarakat dalam rangka pelestarian budaya daerah Minahasa, saya kira itu harus diberikan apresiasi. Paling tidak hal itu dapat mempertahankan semangat untuk tetap turut menjaga aset daerah yang tak ternilai. Kedepannya tinggal bagaimana pemerintah dan semua pihak mau bekerja sama untuk itu,” ujar Andries. (frangkiwullur)