Tomohon. Saat ini masyarakat menginginkan semua serba praktis. Peralatan rumah tangga hampir seluruhnya dibuat dari plastik. Sapu plastik, sikap plastik, tapisan beras plastik, pokoknya semua serba plastik.
Akibat penggunaan peralatan rumah tangga yang menggunakan bahan baku plastik, manusia pun terkepung dengan sampah plastik. Mungkin sudah saatnya, kita berpikir untuk paling tidak mengurangi efek penggunaan plastik.
Beritamanado sengaja menunjungi Kinilow, suatu tempat di kota Tomohon yang penduduknya membuat berbagai peralatan dari anyaman bambu. Nampak sapu ijuk berbatang bambu, sikat menggunakan ijuk (gomutu). Tatakan untuk makanan menggunakan anyaman bambu.
Para pengerajin menuturkan, sekarang ini banyak masyarakat yang perlahan-lahan mulai menggunakan peralatan rumah tangga berbahan baku ramah lingkungan. Setiap hari ada saja orang yang singgah dan membeli seperti sapu
ijuk, tatakan makanan, lesung (lisung) batu.
Dulu hanya ada beberapa rumah tangga yang bekerja memproduksi kerajinan berbahan dasar anyaman bambu. Namun karena prospeknya semakin hari semakin baik, kini jumlah penggerajin sudah semakin banyak. Itu berarti
produktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat Kinilow makin maju.
Bahkan tidak sedikit wisatawan lokal dan manca negera yang menyempatkan diri untuk singgah dan melihat-lihat hasil anyaman yang berciri khas tradisional. Dengan demikian, sentra kerajinan anyaman bambu Kinilow berfungsi pula
sebagai tujuan wisata.