Manado– Perempuan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado melakukan konsolidasi di Student Centre Jl Kampus Timur 15 Kleak terkait menjawab berbagai isu Perempuan dan Anak yang terjadi di Sulut yang dikemas dalam sebuah FGD bertajuk ‘Mencermati Isu Perempuan dan Anak di Sulut’.
Selain melakukan FGD, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan Beauty Class oleh Sekfung Penguatan Kapasitas Perempuan GMKI Manado bekerjasama dengan Srikandi Demokrasi Indonesia (SDI) Sulut dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sulut di sponsori Purbasari.
Narasumber yang hadir adalah para Senior GMKI yakni Dr Eleonora Moniung SH MH (Sekjen SDI), Dra Joice Worotikan dan Jeane Rondonuwu SSos (Ketua SDI dan FJPI Sulut).
Dr Eleonora Moniung menegaskan bahwa dalam sejarahnya, GMKI lahir dari diskusi-diskusi dan kelompok doa dan PA (pendalaman Alkitab) kemudian menjadi kekuatan gerakan pro-demokrasi dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi, penegakan hukum dan hak asasi manusia, termasuk soal isu perempuan dan anak yan kini semakin memperihatinkan.
“Terkait isu perempuan dan anak di Sulut, GMKI harus mewujudkan tugas panggilannya. Perempuan GMKI jangan hanya menjadi penonton tetapi harus melakukan sesuatu yang berarti untuk melawan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” kata perempuan yang juga aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan mantan Sekretaris Cabang GMKI Bandung yanag biasa disapa senior Ellen.
Senada dengan Ellen, Jeane Rondonuwu,dalam pemaparannya mendorong perempuan GMKI Manado untuk melakukan konsolidasi internal karena dalam mewujudkan panggilan GMKI terkait isu perempuan dan anak, GMKI harus membentuk perempuan yang berani dalam melakukan perubahan.
“#BeBoldForChange, ini akan menjadi tagline yang akan membawa perempuan GMKI kuat dan teguh dalam perjuangannya,” kata Jeane yang juga adalah mantan Ketua GMKI Manado.
Sementara itu, Dra Joice Worotikan mempertanyakan apa yang selama ini dilakukan lembaga gereja terkait isu perempuan dan anak, karena sesuai pemaparannya, isu perempuan dan anak merupakan elemen dalam keluarga sehingga salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah lembaga keagamaan, selain pemerintah.
“Gereja sebagai lembaga keagamaan memiliki tugas untuk memperhatikan dan mencarikan solusi terkait masalah ini,” ujar Joice.
Diskusi yang dipandu Sekfung Penguatan Kapasitas Perempuan Fatra Taman SPdK menghasilan rekomendasi kepada Badan Pengurus Cabang GMKI Manado yakni pertama, konsolidasi perempuan GMKI melalui pertemuan perempuan GMKI secara rutin. Kedua, membentuk sebuah lembaga yang akan menjadi wadah aksi terkait isu perempuan dan anak di Sulut. Ketiga, program pelatihan khusus bagi perempuan GMKI.
Usai diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan beauty class oleh Purbasari. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Umum Pengurus Pusat GMKI Alan Christian Singkali, Ketua Cabang GMKI Manado dr Hizkia Sembel dan sejumlah pengurus BPC GMKI Manado. (***/srisurya)