Kotamobagu, BeritaManado.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Kotamobagu Tahun 2022.
Kegiatan menghadirkan Stafsus Gubernur Sulut Bidang Ekonomi Firasat Mokodompit, Katua Komisi II DPRD Kota Kotamobagu Jusran Debby Mokolanot, Kadis Penanaman Modal Kotamkobagu dan Pelayanan Satu Pintu Moh, Aljufri Ngandu, Kadis Disdagkop UMKM Ariono Potabuga, Kabid SDM dan Restrukturisasi Usaha Disdagkop UKM Provinsi Sulut Victory A.I. Palar, Kabid Kelembagaan Diskop UKM Sulut Clara Adrentje Polii, Para narasumber dari kalangan Kewirausahaan, Akademisi dan Praktisi seta peserta dari kalangan pelaku UMKM.
Diibuka Assisten II Rafika Bora yang juga sekaligus membacakan sambutan Wali Kota Kotamobagu Ir. Tatong Bara, dimana dalam sambutan tersebut, wali kota menghimbau agar momentum tersebut dijadikan sebagai wadah untuk menaikan kelas dalam bidang usaha UMKM.
“Jadikan pelatihan ini untuk meningkatkan kwalitas dan menaikan kelas UMKM berbasis digital serta membantu masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan terhadap ekonomi kerakyatan,” ucap Rafika Bora.
Lebih lanjut Rafika mengatakan bahwa secara umum, UMKM diarahkan untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi sosial.
“Diharapkan para pelaku UMKM ini mampu memberi kontribusi dalam meningkatkan pendapatan masyarakat yang masih berpendapatan rendah, serta dapat menciptakan kesempatan kerja guna mengurangi angka pengngguran,” ujar Rafika Bora.
Masih dengan sambutan Wali Kota, Rafika juga mengatakan bahwa sektoe UMKM adalah bidang usaha yang mampu bertahan meski dalam kondisi krisis.
“UMKM telah terbukti mampu bertahan dengan terus beraktivitas, dan secara signifikan telah memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi ditengah-tengah Pandemi Covid-19,” tambahnya lagi.
Karenanya Rafika Bora berharap pelatihan kewirausahaan kepada pelaku UMKM ini, dapat memberikan pelatihan, mulai dari proses pembuatan produk, tata cara pengurusan perizinan, permodalan usaha, sertifikasi produk halal, dan packing produk untuk meningkatkan nilai tambah produk.
“Terutama memberikan pengetahuan pembuatan kue dan pemasarannya di media sosial (Medsos), juga memberikan pemahaman tentang bagaimana mangelolah keuangan,” harapnya.
Untuk keberlangsungan para pelaku UMKM ini, mewakili Wali Kota, Rafika Bora menghimbau kepada para Lurah dan Sangadi (Kepala desa) serta instansi terkait, untuk berperan aktiv dalam pengembangan UMKM, terutama di desa diharapkan untuk dapat menopang usaha tersebut lewat Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Imbaunya.
Dalam kesempatan ini juga, Rafika Bora berharap, agar pihak perbankan bisa membuka akses permodalan tanpa anggunan, karena UMKM merupakan salah satu sektor yang juga turut mengangkat perekonomian masyarakat Kotamobagu.
(Delly Mamonto)