Bitung – Ratusan massa yang tergabung dalam LSM KIBAR menggelar aksi di depan Kantor Wali kota Bitung, Kamis (26/04/2018).
Aksi itu mengangkat sejumlah persoalan di Kota Bitung yang dianggap lamban ditangani Pemkot Bitung hingga sejumlah kasus hukum yang tak jelas penanganannya.
Tak hanya itu, dalam aksi, salah satu orator, Andres R Lasut menyorot kinerja Wartawan Kota Bitung yang dinilai tak berani memberitakan sejumlah kebobrokan Pemkot Bitung.
“Wartawan hanya memberitakan yang bagus-bagus saja, tapi tak pernah mengangkat kebobrokan yang jelas-jelas tampak,” kata Andres dengan suara parau menggunakan pengeras suara.
Presiden Kibar ini mencontohkan hal yang tak diberitakan seperti status Kota Adipura yang menurutnya tak sesuai dengan kenyataan atau kondisi Kota Bitung.
“Setiap hujan saja selalu banjir, sampah dimana-dimana, apakah itu layak disebut Kota Adipura dan kuat dugaan penghargaan ini hanya dibayar,” katanya.
Soal WTP kata dia, juga kuat dugaan ada indikasi kong kalikong hingga predikat itu bisa diraih Pemkot secara berturut-turut, padahal banyak temuan.
“Kami minta predikat WTP ditelusiri karena ada indikasi BPK main mata dengan Pemkot Bitung untuk terus mendapatkan predikat itu,” katanya.
Adapun sejumlah tuntutan LSM KIBAR yakni dibukanya kembali kasus Kuala Tembaga yang diduga menyeret sejumlah pejabat Pemkot, permasalahan limbah dari PT Delta dengan tuntutan terhadap pihak Polres Bitung dimana tersangka sudah ditentukan tapi masih belum di lakukan penahanan.
Juga permasalahan PHK Karyawan PT Delta Pasifik Indo Tuna dengan tuntutan terhadap Disnaker Kota Bitung karena diduga lakukan PHK tidak sesuai dengan peraturan dan Undang-undang yang ada serta kasus Kayu Roya.
(abinenobm)