
Manado – Garuda Indonesia sebaiknya jangan terlalu percaya diri. Demikian pendapat sSeorang Dosen Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado Gerdi Worang PhD yang menjadi penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-625 tujuan Manado – Denpasar.
Pernyataan tersebut terkait kekecewaan Gerdi bersama sejumlah penumpang Garuda Indonesia, yang awalnya akan berangkat menuju Denpasar Bali Kamis (28/4/2016) lalu. Dengan melakukan pembatalan seenaknya tanpa disertai penjelasan dari pihak maskapai, itu sudah merupakan sikap tidak profesional.
“Menurut saya Garuda Indonesia terlalu banyak dibantu oleh pemerintah. Sebaiknya predikat sebagai Flag Carrier dicabut saja dan jangan disebut-sebut lagi, agar dapat berkompetisi dengan perusahaan maskapai lainnya secara benar, profesional dan efisien,” kata Gerdi kepada BeritaManado.com, Selasa (3/5/2016).
Ditambahkannya, pemerintah harus memberikan target kepada pihak Manajemen Garuda Indonesia dalam tiga tahun kedepan. Jika tahun ketiga target tidak dapat dipenuhi, maka manajemen sebaiknya diganti saja.
Semetnara penumpang lainnya Patra Massie mengharapkan agar pemerintah dapat meninjau kembali Standart Operational Procedure (SOP) Garuda Indonesia terkait pelayana kepada penumpang atau konsumen. Dengan demikian apa yang dialaminya beberapa hari lalu tidak terulang lagi. (frangkiwullur)
Baca juga:
- Permintaan Maaf Garuda Indonesia Masih Terlalu ‘Murah’ Untuk Sebuah Kepercayaan
- Pelayanan Buruk, Garuda Buat Penumpang Seperti ‘Bola Ping Pong’
- Pesawat Delay 6 Jam, Kantor Operasional Garuda Indonesia Belum Tahu?
- Garuda Delay 6 Jam di Bandara Sam Ratulangi