Bitung – Yayasan Suara Pulau bakal menggelar aksi Musik Akustik dan Diskusi Kelestarian Lingkungan dan Kehidupan Laut untuk Program Belajar Bersama Alam bareng Kaka personil grup band ternama Slank, Sabtu (08/06/2019).
Kegiatan itu bakal digelar selama tiga hari dan salah satu lokasi pelaksanaannya adalah ruangan BPU Kantor Wali Kota Bitung dengan agenda Musik Akustik dan Diskusi Kelestarian Lingkungan dan Kehidupan Laut.
Menurut pendiri Yayasan Suara Pulau, Ulva Takke, kegiatan ini adalah bentuk gerakan kelompok masyarakat pelestari lingkungan dan kehidupan laut dan pemerintah sebagai jawaban atas meningkatnya ancaman pemanasan global, ekspansi kegiatan ekstraktif di pulau-pulaus sekitar Kota Manado, serbuan sampah plastik, gaya hidup tidak ramah lingkungan dan sekaligus wadah edukasi bagi masyarakat dan generasi muda untuk melestarikan lingkungan dan kehidupan laut.
“Yayasan Suara Pulau percaya bahwa diperlukan upaya edukasi dan penyadartahuan yang berkelanjutan bagi masyarakat, generasi muda dan pemerintah untuk sama-sama menyelamatkan lingkungan dan kehidupan laut yang ada di sekitar Kota Manado Sulawesi Utara. Salah satunya dengan kegiatan penggalangan dana pendidikan Belajar Bersama Alam melalui Live Acoustic dan Talk Show bersama Kaka Slank,” kata Ulva lewat Siaran Persnya, Jumat (07/06/2019).
Hasil dari penggalangan dana kata Ulva, nantinya akan digunakan sebagai biaya operasional pendidikan lingkungan masyarakat lokal di gugusan pulau Kinabuhutan, Talise, Bangka, Gangga (KITABANGGA) yang telah dilakukan sejak tahun 2014.
Menurutnya, hasil di lapangan menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat gugusan pulau tersebut untuk menerapkan kehidupan ramah lingkungan, tidak menggunakan bom dan jaring yang merusak terumbu karang dalam mencari ikan, tidak membuang sampah plastik ke laut dan kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian sumber daya air yang ada.
“Provinsi Sulawesi Utara sendiri memiliki 283 pulau bernama berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, hal ini menunjukkan besarnya tantangan dan peluang yang dihadapi bersama terkait masa depan pengelolaan pulau-pulau tersebut,” katanya.
Maka dari itu, menurutnya, Yayasan Suara pulau kerap menggaungkan pentingnya kelestarian lingkungan dan kehidupan di pulau-pulau tersebut melalui gerakan pendidikan lingkungan dan partisipasi masyarakat pulau.
“Data itu menunjukkan bahwa masih dan akan terus diperlukan upaya besar untuk melestarikan lingkungan dan kehidupan laut di pulau-pulau tersebut, termasuk dari ancaman serius kegiatan ekstraktif di pulau-pulau yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) mineral seperti biji besi dan nikel,” katanya.
Sementara itu duta Suara Pulau, sekaligus penyanyi pecinta lingkungan Akhadi Wira Satriaji alias Kaka Slank menyatakan, sebagai pribadi yang cinta Indonesia, khususnya pulau-pulau yang cantik dan menawan, dirinya selalu minta seluruh generasi bangsa Indonesia, khususnya generasi muda agar tidak merusak lingkungan dan kehidupan laut.
“Dengan tujuan keuntungan jangka pendek semata. Viralkanlah kegiatan atau hal-hal positif lainnya mengenai pelestarian lingkugan dan kehidupan laut melalui media sosial yang ada saat ini, agar kebiasan positif mereka menular,” katanya.
Adapun kegiatan pencarian dana ini berlangsung selama tiga hari yaitu Acara Eco dinner di PPS Tasikoki Watudambo, acara puncak Live Accoustic dan Talkshow di BPU kantor Wali Kota Bitung dan acara Diving dan snorkeling di Domus Piramidis Dugong di Pulau Bangka.
Selain itu tanggal 31 Mei 2019 pukul 15:00 Wita Kaka Slank akan live di FB dan Instagram Suara Pulau untuk melelang 10 tiket menyelam bersama Kaka Slank di Pulau Bangka lelang di mulai dari Rp1 juta/tiket.
(***)