Manado – Memacu kemajuan di bidang kesehatan, hari ini, Senin (24/8/2015), dilaksanakan Forum Nasional Kebijakan Kesehatan Indonesia yang ke-6. Pusat kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 24-26 Agustus 2015 ini bertempat di Hotel Bumi Minang Padang.
Mengedepankan teknologi komunikasi, FKKI menyelenggarakan seminar yang berbasis webinar (online) yang direlay di 7 kota dan webinar personal. Untuk Sulawesi Utara, yang menjadi Co-Host adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Perintis terlaksananya seminar ini di Sulut adalah Dekan FKM Unsrat Prof.DR. Grace Kandow, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah Sulawesi Utara DR. Tubagus Abeng Elong ,M.Kes dan Wakil Direktur RS. Ratumbuisang dr. Enrico Rawung. MARS.
Pelaksanaan di Unsrat sendiri berlangsung di Lantai 5 Gedung A Pascasarjana Unsrat dihadiri 107 peserta yang berasal dari berbagai perwakilan rumah sakit, dokter, perawat dan mahasiswa di Sulawesi Utara.
Menurut dr. Enrico Rawung, kegiatan ini digelar agar yang di daerah pun bisa mengikuti seminar ilmiah tingkat nasional tanpa harus menuju ke lokasi penyelenggaraan kegiatan yang biasanya diadakan di kota besar.
“Biasanya kegiatan seperti ini dilaksanakan di luar Sulawesi Utara. Dengan diadakan secara webinar, maka yang di daerah juga bisa mengikuti seminar nasional. Untuk Sulawesi Utara yang dipercayakan menjadi Co-host adalah FKM Unsrat”, ujar Wakil Direktur RS. Ratumbuisang Manado kepada BeritaManado.com, Senin (24/8/2015).
Mengingat minimnya pengetahuan tentang bidang kesehatan, baik di media maupun masyarakat, maka lewat kegiatan semacam ini, diharapkan media dan masyarakat akan lebih paham mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
“Ternyata pemahaman mengenai dunia kesehatan masih kurang. Maka perlu adanya forum baik yang dilaksanakan oleh media yang peduli pada bidang kesehatan agar bisa tahu dasar-dasarnya. Untuk kegiatan ini, diharapkan media maupun masyarakat bisa tahu dan paham mengenai bidang kesehatan. Baik itu rumah sakit maupun puskesmas. Perlu diketahui, masalah sekarang yang paling banyak justru di rumah sakit bukan di puskesmas. Hal-hal semacam ini yang perlu dipahami”, tutur DR. Tubagus Abeng Elong, M.Kes. (srisuryapertama)