Manado – Pernyataan menarik dilontarkan oleh pengurus Bakorda Fokusmaker Sulut. Melalui Kepala Depertemen Kajian Publik, Stefani Runtukahu yang mana bahwa saat ini Indonesia adalah salah satu katagori Negara yang gagal.
“Berdasarkan beberapa faktor-faktor yang ada dalam kajian intenal Fokusmaker Sulut menunjukan bawa Indonesia sementara ada di jalan menuju Negara yang gagal,” papar Runtukahu.
Lebih lanjut mahasiswa semester akhir di Fisip Unsrat ini mengemukakan bahwa beberapa indikator tersebut yakini, tidak adanya lagi supremasi hukum, dan tidak adanya jaminan Hak Asasi Manusia (HAM) di Negara Indonesia.
“Ukuran atau faktor yang kami pakai yakni tidak adanya supremasi atau kepastian hukum yang ada di Indonesia. Sebuah Negara tanpa ada kepastian hukumnya maka yang akan terjadi adalah hukum rimba. Siapa yang kuat mereka yang bertahan sementara yang lemah akan ditindas, hal ini telah terjadi di Indonesia. Ada begitu banyak contoh yang Bisa dilihat terkait dengan penegakan hukum,” paparnya.
“Kedua yakni tidak adanya jaminan akan kepastian Hak Asasi Manusia (HAM). Pelangaran demi pelangaran kemanusian terus dilakukan. Bahkan ada kencenderungan yang melakukan hal-hal tersebut adalah unsur dalam Negara ini sendiri. Lihat saja di hadapan forum HAM internasional Indonesia mendapatkan predikat buruk dalam hal penegakan HAM,” lagi jelasnya.
Bersamaan dengan itu wakil kepala deperteman organisasi dan kaderisasi, Nilton Durado mengatakan bahwa, “Dengan keberadaan ini maka tentunya apa yang kami katakan bahwa Indonesia sementara berada di jalan untuk menuju sebuah Negara yang gagal,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa solusi terdekat yang harus dilakukan agar kita tidak disebut sebagai Negara yang gagal adalah melakukan perbaikan dari segi penegakan hukum serta memberikan jaminan terhadap setiap hak yang kemudian tidak bertentangan dengan konstitusi yang ada.(gnf)